Lama tak terdengar publik karena sosoknya begitu menyita perhatian, Bripka Seladi tiba-tiba muncul ke publik lagi.
Kali ini polisi yang nyambi sebagai pemulung barang rongsokan itu muncul di Tempat Pembuangan Sampah Lowokdoro Kecamatan Sukun, Kota Malang, Minggu (7/8/2016).
Di sini ia mengumpulkan sekitar 50-an orang pemulung di TPS Lowokdoro. Tahukah pembaca, Bripka Seladi tak memakai seragam cokelatnya ketika berkumpul dengan teman-temannya, meski punya tujuan khusus.
Kali ini ia berkampanye tentang bahaya narkoba. Seladi juga mewanti-wanti kepada mereka agar berhati-hati dengan peredaran narkoba.
"Jangan sampai karena diiming-imingi bayaran besar, lalu mau disuruh mengantarkan barang atau dititipi barang tidak jelas, bisa saja itu narkoba. Sebaiknya berhati-hati," pesan Seladi.
"Lebih baik, pemulung bekerja sebagai pemulung apa adanya tetapi yang didapatkan berkah," kata dia.
Baca juga: Kisah Bripka Seladi, Polisi yang Nyambi Jadi Tukang Sampah
Seladi mengakui, pemulung rentan dimanfaatkan jaringan pengedar narkoba. "Apalagi rata-rata pendidikan pemulung itu rendah," ujar dia.
Di kawasan itu, Seladi membina 100-an orang pemulung. Selain pemulung, ia juga menggaet pengamen. Seladi aktif memberikan penyuluhan tentang ketertiban dan keamanan di masyarakat, juga keamanan berlalu lintas.
Dalam kesempatan itu, Seladi juga membagikan uang yang diberi oleh seorang anggota DPR RI.
Saat kisah hidupnya sebagai anggota kepolisian menyentak kesadaran publik, Seladi beberapa kali mengisi acara talkshow di televisi.
Seladi merupakan anggota Polres Malang Kota yang berdinas di Kantor Satpas Satlantas Polres Malang Kota. Laki-laki itu setiap hari menguji para pembuat SIM di kantor itu.
Namun usai bekerja di tempat dinasnya, ia memiliki pekerjaan lain yakni menjadi pemulung. Memulung sampah sudah ia lakoni sejak beberapa tahun lalu.
Sri Wahyunik / Surya