Merantau kuliah berbekal merica sudah menjadi tradisi warga Desa Bantilang, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Kepala Desa Bantilang, Arifin, mengaku pernah ada seorang mahasiswa anak petani merica memiliki rekening sampai Rp 1 miliar. Uang itu didapat dari hasil jual merica.
"Hasil jualan merica kemudian disimpan di rekening anak, bahkan ada mahasiswa isi rekeningnya Rp 1 miliar lebih," cerita Arifin kepada Tribun Timur, Minggu (7/8/2016).
Cerita itu Arifin dapat setelah baru-baru ini mendata warganya. Terungkaplah tak sedikit anak-anak di Desa Bantilang yang berkuliah di Universitas Indonesia, Surabaya, Solo.
Sudah sejak lama orangtua yang menyekolahkan anaknya di luar desa hanya memberi modal merica. Merica itulah nanti dijual dan uangnya bakal bekal untuk kehidupan sehari-hari.
"Cuma membawa karung berisi merica ke daerah tempat kuliah. Bahkan ada orang tua menyuruh anaknya jual merica di Makassar," imbuh Arifin.
Baca juga: Hebat! Pelajar SMA ini Temukan Solusi Limbah dan Sampah di Indonesia
Desa Bantilang adalah satu dari lima desa lumbung merica di Kecamatan Towuti. Bulan depan petani merica di Desa Bantilang memasuki masa panen. Selain Bantilang, desa penghasil merica adalah Masiku, Tokalimbo, Ranteangin, dan Loeha.
Sayangnya, Arifin melanjutkan, tak sedikit orangtua tidak mengetahui di mana anaknya berkuliah di Makassar. Yang terpenting mereka tahu anaknya benar-benar kuliah.
"Jaminannya karung berisi merica. Tidak tahu daerah tempat anaknya kuliah seperti apa," kata dia sambil menambahkan, meski mereka asal desa, mahasiswa itu berduit.
Ivan Ismar / Tribun Timur