TabloidNova.com - Konsumen cookies ganja kebanyakan dari kalangan mahasiswa. Menurut Wakapolres Metro Jakarta Selatan AKBP Surawan, kebanyakan mahasiswa yang memesan kue itu merupakan mahasiswa jurusan komputer di beberapa kampus Jakarta.
"Saat kita gerebek, kebanyakan daftar yang pesan dari mahasiswa. Yang pesan barang itu memang tahu kalau itu cookies mengandung ganja karena ada keterangan di kotaknya," kata Surawan di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (27/4/2015).
Cookies ganja yang dibanderol Rp 4 juta per kotaknya itu sebenarnya tidak dijual secara bebas di internet oleh pelaku. Calon pembeli kue itu harus mendaftar terlebih dahulu di sebuah situs yang telah disediakan.
Sebelum mendaftar pun, calon pembeli harus mendapat rekomendasi dari anggota situs yang telah duluan terdaftar di situs tersebut. Setelah terdaftar, para anggota situs yang akan membeli cookies ganja akan mendapat username dan password khusus. Hingga kini, situs tersebut memiliki lebih dari 100 orang anggota.
"Setelah mereka dapat username dan password, mereka akan diberi nomor rekening pelaku untuk mentransfer uang sesuai jumlah pesanan kue mereka," ujar Surawan.
Terbongkarnya tempat praktik bisnis cookies itu diawali oleh penyamaran petugas Polres Metro Jakarta Selatan sebagai salah satu anggota di situs tersebut sejak sebulan lamanya. Petugas memesan cookies untuk melacak alamat pengirim.
Hasilnya, pada Jumat lalu, petugas menemukan rumah tempat produksi cookies itu. Namun, penjual cookies ganja itu tidak berhasil ditangkap karena tidak berada di dalam rumah saat polisi melakukan penggerebekan.
Hingga saat ini, polisi juga masih merahasiakan alamat situs tersebut karena masih terus melakukan penyelidikan untuk menemukan pelaku di balik bisnis cookies ganja ini.
Kompas.com/Aldo Fenalosa
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR