Mudah Lelah? Hindari 5 Jenis Makanan Nikmat Ini!

By nova.id, Selasa, 9 Agustus 2016 | 03:15 WIB
Mudah Lelah? Hindari 5 Jenis Makanan Nikmat Ini! (nova.id)

Pernahkah Anda merasa lelah sesaat setelah melahap suatu jenis makanan atau minuman? Jika iya, mungkin sebaiknya Anda menghindari 5 jenis makanan yang membuat tubuh mudah lelah.

Ya, tidak semua makanan dapat memberikan energi yang bertahan lama yang kita butuhkan. Bahkan, beberapa makanan bisa membuat tubuh merasa lelah tak lama setelah menyantapnya.

Bagi orang-orang dengan sindrom kelelahan kronis atau chronic fatigue syndrome (CFS), seperti mereka yang menderita gejala flu berkepanjangan, lelah terus-menerus, sakit otot dan kepala, sangat penting untuk menghindari makanan-makanan semacam itu.

Pola makan sehat dan latihan teratur sangat penting bagi semua orang. Tapi jika menyangkut CFS, sangat penting untuk berhati-hati terhadap apa yang Anda makan, kata  Bethany Thayer, RDN, direktur Center for Health Promotion and Disease Prevention di Henry Ford Health System  Michigan.

“Beberapa makanan bisa memperburuk gejala. Jadi, Anda harus menghindarinya sedapat mungkin," kata Thayer lagi. Inilah lima makanan yang perlu Anda eliminasi dari meja makan Anda.

Baca: Makanan Untuk Hipertensi, Kolesterol, Jantung, dan Asam Urat

Makanan yang digoreng Ketika makanan dimasak di dalam minyak panas, akan muncul radikal bebas di dalam makanan itu, jelas Chong. Ketika radikal bebas ini diolah tubuh, akan menyebabkan inflamasi dan memicu gejala CFS. Alih-alih memilih makanan yang digoreng, lebih baik pilih makanan yang direbus atau dipanggang, saran Chong lagi.

Kafein Beberapa saat setelah meminumnya, Anda akan merasa terjaga. Setelah itu, Anda akan merasa lemas, kata Thayer.

Kafein yang diminum di waktu yang salah, misal pada waktu malam, juga akan menganggu pola tidur dan ini akan memerburuk kondisi CFS.

Jika Anda pecinta kopi, piliihlah jenis non atau rendah kafein dan batasi konsumsinya tidak lebih dari secangkir sehari.

Baca: Makan Alpukat Tiap Hari Dapat Menurunkan Kolesterol

Gula tambahan Gula tambahan adalah sesuatu yang dihindari oleh para pelaku diet. "Sangat natural, ketika kita lelah, para penderita CFS merasa lelah, mereka menginginkan makanan yang manis,” kata Thayer.

Gula bisa meningkatkan energi sesaat setelah Anda mengonsumsinya, tapi kemudian menyebabkan insulin turun drastis dan Anda menjadi bertambah lelah.

Semua jenis gula bekerja dengan cara yang sama di tubuh Anda. Entah itu sirup jagung, gula putih, merah atau gula mentah, kata  Lori Chong, RD, dari  Ohio State University.

“Bukan hanya memicu inflamasi tapi gula juga menyerap banyak nutrisi untuk dapat diproses oleh tubuh."

Ganti makanan Anda dengan makanan tanpa gula, atau bisa juga Anda menambahkan madu atau satu sendok sirup mapel jika ingin merasakan yang manis di lidah Anda.

Baca: Mengapa Mi Instan Bisa Bikin Gemuk?

Nasi putih dan pasta Sama seperti efek yang ditimbulaj oleh gula, makanan olahan tinggi seperti nasi putih dan pasa bisa meningkatkan kadar gula dengan cepat kemudian menurunkan kadar insulin dengan cepat juga, kata Kim Larson, RDN, juru bicara Academy of Nutrition & Dietetics.

“Sebaiknya, kita menghindari hal itu, karena insulin yang turun dan naik dengan cepat akan menghabiskan energi dan hasilnya adalah rasa lelah."

Stabilkan kadar gula Anda dengan menyantap makanan kaya serat seperti buah, sayur, kacang-kacangan dan biji-bijian.

Baca: Tubuh Sehat Berkat Sarapan Menu Organik

Minyak terhidrogenisasi Memang sulit menghindari jenis minyak ini karena minyak ini ada di dalam banyak produk seperti margarin, permen, kue kemasan, dan rata-rata makanan olahan. Seperti gula, minyak yang terhidrogenisasi dapat menyebabkan peradangan yang berujung pada kelelahan.

Perhatikan label makanan yang Anda pilih. Gunakan susu ketimbang krimer untuk kopi Anda. Alih-alih ngemil permen, lebih baik menyantap cokelat hitam.

Ini adalah cara untuk mengurangi asupan Minyak terhidrogenisasi dalam diet Anda dan menjaga agar CFS tidak kambuh dan mengacaukan aktivitas Anda sehari-hari.

Bestari Kumala Dewi/KompasHealth Sumber: Prevention