Terapi Bekam, Benarkah Bisa Mengatasi Penyakit dan Perlancar Aliran Darah?

By nova.id, Senin, 15 Agustus 2016 | 12:30 WIB
Terapi bekam, benarkah bisa sembuhkan penyakit dan perlancar aliran darah? (nova.id)

Di Olimpiade Rio 2016, atlet renang Michael Phelps asal Amerika Serikat sempat menjadi buah bibir. Bukan hanya karena prestasinya yang berhasil memenangkan medali emas, tapi juga bekas kemerahan berbentuk bulat yang menghiasi punggung dan bahunya. Rupanya Phelps menjalani terapi bekam yang disukai pula selebriti dunia seperti Jennifer Aniston dan Gwyneth Paltrow.

Selain Phelps, sejumlat atlet dari Amerika Serikat juga menyukai terapi kuno itu. Terapi bekam adalah salah satu bentuk terapi alternatif dengan cara menempatkan gelas ke kulit untuk menarik kulit. Gelas bisa terbuat dari berbagai jenis bahan, misalnya beling atau kaca, bambu, atau tembikar.

Mereka yang mencoba terapi bekam percaya, metode ini dapat memperlancar aliran darah untuk membantu penyembuhan berbagai penyakit medis.

Secara umum, masyarakat medis Barat skeptis terhadap klaim kesehatan terapi bekam. "Bukti ilmiah yang tersedia tidak mendukung bekam sebagai obat untuk kanker atau penyakit lainnya," kata American Cancer Society.

Tapi, dilansir dari WebMD sebuah studi 2012 yang diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE menunjukkan, bahwa terapi bekam mungkin memang benar-benar memiliki manfaat lebih dari sekadar efek  plasebo.

Ulasan para peneliti Australia dan Cina terhadap 135 studi tentang terapi bekam, yang diterbitkan antara tahun 1992 dan 2010,  menyimpulkan bahwa terapi bekam mungkin efektif bila dikombinasikan dengan perawatan lain seperti akupunktur atau obat dalam menyembuhkan berbagai penyakit dan kondisi, seperti:

- Herpes zoster - Jerawat - Lumpuh wajah - Spondylosis serviks

Tetapi para peneliti mengakui bahwa mungkin, beberapa studi  yang mereka kaji, masih mengandung bias dan perlu dilakukan penelitian lebih mendalam.

Jenis-jenis Terapi Bekam

Ada berbagai jenis terapi bekam, di antaranya yang paling umum dilakukan adalah:

1. Bekam kering (hanya mengisap kulit, biasa disebut kop) 2. Bekam basah (kombinasi antara hisap kulit dan perdarahan terkontrol yang disengaja).

Kedua jenis bekam menggunakan zat yang mudah terbakar seperti alkohol, herbal, atau kertas yang ditempatkan di dalam cangkir dan dibakar. Setelah  api padam, cangkir ditempatkan terbalik di kulit pasien.