"Mulutnya mulai berbusa, sakit perut dan mual-mual hingga muntah. Saya diminta oleh dokter (klinik) untuk membawa Ansh segera ke rumah sakit Lala Lajpat Rai (LLR),” kata Sunil.
“Ketika saya tiba di bangsal darurat rumah sakit itu, saya diberitahu untuk membawa anak saya ke departemen pediatri,” kenang Sunil.
“Saya pun bergegas ke departemen itu dengan menaruh anak saya di bahu saya karena rumah sakit tak punya tandu," kata Sunil seperti diberitakan TOI.
Dokter di bangsal pediatri RS LLR mengatakan, anak berusia 11 tahun itu telah meninggal dalam perjalanan dari departemen awal.
“Setelah kami sampai di sana, para dokter mengatakan, anak saya sudah meninggal sebelum kedatangan," kata Kumar sedih.
Sunil sebenarnya sempat membawa anaknya ke rumah sakit lain terdekat yakni RS Mariyampur.
“Namun, karena ada banyak pasien di sana, saya langsung pergi ke rumah sakit swasta di mana Ansh dinyatakan tela meninggal,” kata Sunil.
“Para dokter di rumah sakit swasta mengatakan kepada saya bahwa kalau saja saya membawa anak saya 10 menit sebelumnya, ia bisa diselamatkan," kara Sunil lagi.
Foto-foto yang menyayat hati tentang kesedihan Sunil telah menjadi pergunjingan (viral) di media daring sejak Selasa.
Peristiwa, kecaman, dan cemoohan publik di media daring mendorong Komisi Perlindungan Hak Anak Negara Bagian Uttar Pradesh (UPSCPCR) dan pemerintah distrik langsung bertindak.
Kepala Pegawan Medis (CMS) RS LLR pun dipecat. Begitu juga staf yang paling bertanggung jawab di rumah sakit terkait.
Naveen Kumar, pejabat GSVM Medical College, yang mengelola RS LLR, mengatakan, "Kami telah menyiapkan sebuah komite yang terdiri dari tiga anggota dari dokter untuk menyelidiki insiden itu”.
Komite diminta untuk menyampaikan laporan dalam waktu tiga hari. Seorang dokter yang bertanggung jawab di RS LLR telah dipecat.
"Hakim distrik Kanpur telah diminta untuk memeriksa masalah ini dan memberikan laporan sesegera mungkin," kata Anoop Chandra Pandey, Sekretaris GSVM Medical College.
Pascal S Bin Saju / Kompas.com