Individu manapun rasanya begitu familiar dengan kondisi stres. Beban pekerjaan dan masalah dalam kehidupan secara mungkin memicu stres bagi siapapun. Sayangnya, stres bukan persoalan yang semestinya Anda abaikan.
Seperti dilansir oleh Lifehack, stres memiliki efek samping yang tidak terhitung pada pikiran dan tubuh. Namun, jangan buru-buru menuduh stres berefek negatif.
Baca: 7 Tanda Anda Sangat Stres dan "Butuh Piknik" Sekarang Juga!
Pada satu sisi stres justru membantu Anda. Misalnya, ketika Anda akan bertanding atau tampil di atas panggung. Stres justru memberikan tambahan energi yang dibutuhkan.
Sebaliknya, ada efek negatif dari stres yang berkepanjangan dapat merestrukturisasi otak Anda. Ketika stres memengaruhi otak, HPA (hipotalamus-hipofisis-adrenal) diaktifkan. Pada gilirannya melepaskan hormon stres kortisol.
Baca: Sedang Stres? Coba Berjalan di Pantai dan Rasakan 6 Manfaat Tak Terduga Ini
Kortisol bertanggung jawab atas ketersediaan pasokan energi (karbohidrat, lemak dan gula) sebagai energi yang diperlukan ketika menghadapi stres. Tetapi, stres berkepanjangan membuat otot mulai rusak dan berhadapan dengan respons menurun sampai pada penurunan sistem kekebalan tubuh.
Stres juga terbukti memberi pengaruh negatif bagi kesehatan otak. Kortisol juga membuat otak lebih kecil. Depresi adalah risiko ketika hal ini terjadi, karena sel-sel otak kurang dikembangkan. Lalu, bagaimana caranya jika stres sudah melanda? Cara paling jitu meredakan ketegangan dan stres dengan berolahraga dan meditasi.
Baca: 3 Pesan untuk Ibu Rumah Tangga Agar Bahagia dan Bebas Stres
Ketika berolahraga dan bermeditasi, otak akan tetap tumbuh dan tingkat stres berkurang. Jadi, ketika Anda merasa tidak bisa mengendalikan stres, cobalah berolahraga lari dan mengikuti beberapa meditasi. Pencegahan adalah kunci dari segala masalah sehingga membuat tingkat stres menurun. Inilah hal yang paling baik untuk tubuh dan pikiran Anda.
Sumber: Lifehack