Pendaki Ini Meninggal di Gunung Semeru

By nova.id, Kamis, 15 September 2016 | 07:36 WIB
Porter berjalan menuruni 'Tanjakan Cinta' di kawasan Gunung Semeru, Jawa Timur (nova.id)

Seorang pendaki diketahui meninggal saat mendaki Gunung Semeru, Rabu (14/9/2016).

Pendaki itu diketahui bernama Zimam Arofik, warga Jalan WR Supratman, Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Ia dinyatakan meninggal saat berada di Pos Kalimati.

Awalnya, korban memulai pendakian pada Sabtu (10/9/2016). Korban mendaki bersama enam temannya yang juga warga Pekalongan.

Ketika itu, persyaratan pendakian korban lengkap, termasuk surat keterangan dari dokter. Korban bersama temannya berangkat dari Pos Ranupani sekitar pukul 17.00 WIB. Mereka berangkat menuju Pos Ranu Kumbolo dan tiba di sana sekitar pukul 22.00 WIB.

Di Ranu Kumbolo, korban masih beraktivitas dengan normal. Bahkan, ia masih sempat menunggu satu temannya yang berangkat menyusul.

Namun, pada pukul 23.00 WIB, korban mengeluh sakit. Keesokan harinya, rombongan tersebut melanjutkan perjalanan ke Pos Kalimati.

Baca juga: Mahasiswa Pendaki yang Jatuh ke Kawah Merapi Ditemukan Tewas

Lalu pada pukul 16.00 WIB, mereka sampai di Pos Kalimati dan mendirikan tenda. Pada pukul 00.30 WIB, rombongan menuju ke Puncak Mahameru.

Ketika itu, korban tidak ikut dan menjaga tenda serta pembekalan di Pos Kalimati. Korban kembali mengeluh sakit setelah rekannya turun dari puncak pada pukul 07.30 WIB. Saat itu, korban mengeluh sakit kepala, dan suhu tubuhnya memanas.

Korban sempat diberi obat oleh temannya. Pada pukul 10.00 WIB, rombongan itu memutuskan untuk turun. Namun, tak jauh ketika beranjak, korban mengeluh tidak kuat. Rombongan pun memilih untuk kembali ke Pos Kalimati dan kembali mendirikan tenda.

"Mereka sudah mau turun dari Kalimati. Namun, 50 meter berjalan, korban mengaku tidak kuat dan kembali lagi ke Kalimati," kata perwakilan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Antong Hartadi, saat dihubungi, Rabu (14/9/2016).

Karena kondisi korban tidak kunjung membaik, tiga orang dari rombongan tersebut memutuskan untuk mencari pertolongan. Namun, mereka tak kunjung mendapat pertolongan hingga akhirnya mereka sampai di Pos Ranupani pada pukul 20.30 WIB.