TABLOIDNOVA.COM - Elma Theana memenuhi panggilan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Ia dipanggil untuk menjadi saksi terkait laporan para korban dugaan pencabulan yang dilakukan Gatot Brajamusti.
Saat diperiksa, Elma dicecar dengan 27 pertanyaan oleh penyidik. Belum lagi di sana, Elma dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuatnya teringat kembali dengan masa kelamnya di Padepokan Brajamusti.
"Semua pertanyaan itu sulit, kenapa? Karena pertanyaan itu flashback, yang artinya masa lalu. Masa lalu itu kan harus dilupakan. Mengulang yang sudah terjadi itu sangat berat," kata Elma saat dijumpai tabloidnova.com di Mapolda Metro Jaya.
BACA: Elma Theana Sebut Banyak Anak-anak Dicekoki Sabu di Padepokan Brajamusti
Maklum saja jika Elma merasa kesulitan ketika harus menjawab puluhan pertanyaan yang diajukan kepada penyidik. Sebab, Elma sudah beberapa tahun yang lalu meninggalkan padepokan. Dan kini, Elma diminta untuk mengingatnya lagi dan menceritakan apa yang ia ketahui semuanya, terutama terkait dugaan pelecehan seksual yang terjadi di sana.
“Cukup melelahkan, apalagi harus mengingat masa lalu. Masa lalu kan yang mau dilupakan," kata penasihat hukum Elma Theana, Ina Rachman. "Saya agak lelah banget, saksi terus, saksi terus,” kata Elma bersungut-sungut.
BACA: Diperlihatkan Senjata Api Oleh Gatot Brajamusti, Elma Theana: Cuma Buat Bercandaan
Selain lelah karena harus mengingat masa lalunya ketika ia masih tinggal di padepokan, Elma juga mengaku merasakan beban berat karena kembali terlibat dalam kisruh Gatot Brajamusti. Tak hanya harus mondar-mandir ke kantor polisi untuk memberikan kesaksian, Elma juga sempat tidak tahan dengan komentar miring orang-orang yang menyudutkannya.
“Saya juga agak beban. Belum lagi komentar orang-orang. Kalau saya enggak datang, nanti saya malah salah," ungkap Elma.