TABLOIDNOVA.COM - Elma Theana kemarin mendatangi kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), ditemani konsultan hukumnya, Ina Rachman, Elma bercerita bagaimana dirinya mengenal para korban Gatot Brajamusti yang dulunya anak-anak.
"Setelah melakukan diskusi kurang lebih 2 jam untuk melakukan pendalaman serta melakukan konfirmasi dan klarifikasi yang masuk ke kita tadi, memang ada beberapa informasi yang signifikan terkait dengan dugaan anak-anak yang terpapar penyalahgunaan narkotika dan dugaan pencabulan. Dari delapan anak yang terkonfimasi memang benar ada di sana (padepokan). Itu yang pertama," jelas ketua KPAI, Asrorun Ni'am, Menteng, Jakarta Pusat , Selasa (20/9/2016).
BACA: Elma Theana Bicarakan Korban Pencabulan Gatot Brajamusti di KPAI
Pada pihak KPAI, Elma merinci apa yang dimaksud aspat, yang belakangan diketahui sabu. Menurutnya, apa yang dilaporkan kedelapan korban anak-anak ini, benar adanya.
"Karena ibu Elma cukup lama berada di sana dan dia mengenal. Kunci yang pertama adalah dia mengenal anak-anak terinformasi ke KPAI terduga paparan penyalahgunaan narkotika. Ini hal yang penting. Artinya satu informasi ini sangat penting untuk pengungkapan berikutnya.”
BACA: Ternyata Ini Penyebab Elma Theana Tak Bisa Lepas Dari Padepokan Brajamusti
“Kemudian dugaan paparan narkotikanya yang rata-rata pada saat interaksi di padepokan itu seluruhnya diberi sabu-sabu, yang dikatakan sebagai aspat. Dan soal aspat terkonfirmasi pada saat kita ke BNN. Ini pada hakekatnya bukan aspat karena sudah positif dilakukan tes laboratorium itu adalah sabu-sabu dan ada yang ekstasi," jelas Asrorun lagi.
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
KOMENTAR