Mengharukan! Status Facebook Shahnaz Haque Ini Bikin Nangis Banyak Orangtua. Apa Isinya?

By Caroline Ayudya Pramantie, Jumat, 7 Oktober 2016 | 06:15 WIB
Tulisan Mengharukan Shahnaz Haque Ini Bikin Nangis Banyak Orangtua. Apa Isinya? (Caroline Ayudya Pramantie)

Sebuah unggahan ulang tentang tulisan bagaimana orangtua mengasuh anak-anaknya diunggah presenter cantik Shahnaz Haque (44) dalam laman Facebook pribadinya pada Minggu (2/10) lalu.

Tulisan berjudul ‘Hanya Soal Waktu’ yang dibuat oleh Yoanita Astrid di blog pribadinya ini mampu membawa pengaruh luar biasa bagi orang tua. 

Sebuah tulisan yang cukup menggetarkan hati siapapun yang membacanya, terutama kaum ibu yang paling sering bersama dengan anak-anaknya.

Baca: Pesan Penuh Haru: Ibu, Peluk Erat Anak Pertama Sebelum Melahirkan Anak Kedua...

Melalui tulisan itu, istri musisi Gilang Ramadhan ini mengajak para ibu untuk mengenang kembali semua kebersamaan mereka dengan anak-anak.

Bahkan, mengingat kembali semua perilaku anak yang terkadang menjengkelkan hati para orang tuanya.

Entah itu perilaku saat Si Anak bermain dan membuat rumah berantakan, ataupun perilaku lainnya.

Baca: Mengharukan, Persembahan Orangtua untuk Sang Bayi yang Meninggal di Kandungan

Namun Shahnaz mengingatkan semua itu hanyalah soal waktu. Karena berjalannya waktu, anak-anak akan tumbuh besar dan tak ada lagi momen berharga masa kecil yang bisa dinikmati bersama orang tua.

Semua tinggalah kenangan.

Menariknya, Tulisan Shahnaz inipun sudah menjadi viral di berbagai chat messenger. Berikut tulisan Shahnaz yang mengharukan.

UNTUK BAPAK/IBU YG SERING JENGKEL DG SI BUAH HATI

Sumber: Yoanita Astrid

strobela.blogspot.com

HANYA SOAL WAKTU

Hanya soal waktu...

Saat rumahmu akan sebersih dan serapih rumah2 dalam majalah2 yang sering kau irikan itu..

Maka... nikmatilah setiap detik letihmu yang harus berpuluh kali membereskan kekacauan yang mereka buat

Hanya soal waktu...

Saat mereka tak mau lagi kau gandeng, peluk atau sekedar kau cium rambutnya

Maka... berbahagialah ketika mereka selalu membuntutimu kemanapun kakimu melangkah, meski kadang hal itu mengesalkanmu,

bagi mereka tak ada selainmu

Hanya soal waktu...

Saat kau tak lagi jadi si serba tahu dan tempat mengadu

Maka... bersabarlah dengan rentetan pertanyaan juga celoteh riang dari mulut mungil mereka yang kadang membuat dahimu mengernyit atau keasyikanmu terhenti

Hanya soal waktu...

Saat mereka mulai _meminta kamarnya masing2_ dan melarangmu mengutak atik segala rupa apa yang di dalamnya

Maka... tahan emosimu dari rengekan manja mereka saat minta kelon atau dongeng sebelum tidur ketika mata 5 wattmu juga meminta haknya

Hanya soal waktu...

Saat mereka menemukan separoh hatinya untuk selanjutnya membangun sarangnya sendiri. Mungkin saat itu posisimu tak lagi sepenting hari ini

Maka... resapilah setiap mili kebersamaanmu dengan mereka selagi bisa

Karena tak butuh waktu lama menunggu kaki kecil mereka tumbuh menjadi sayap yang kan membawanya pergi menggapai asa dan cita

Kelak kau hanya bisa menengok kamar kosong yang hanya sekali dua akan ditempati penghuninya saat pulang...

Termangu menghirup aroma kenangan di dalamnya dan lalu tercenung *"Dulu kamar ini pernah begitu riuh dan ceria"* Dan kau akan begitu merindukannya

Kelak kau akan sering menunggu dering telepon mereka untuk sekedar menanyakan *"Apa kabarmu ibu, ayah"?*

Dan kau akan begitu bersemangat menjawabnya dengan cerita-cerita tak penting hari ini

Kelak kau akan merindukan acara memasak makanan kegemaran mereka dan merasa sangat puas saat melihat hasil masakanmu tandas di piring mereka

Janganlah keegoisanmu hari ini akan membawa sesal di kelak kemudian hari

Kau takkan pernah bisa memundurkannya sekalipun sedetik untuk sekedar sedikit memperbaikinya

Karena waktu berjalan...

Ya... ia berlari...

Tidak.... ia bahkan terbang...

Dan dia tak pernah mundur kembali...

MARI KITA SAYANGI ANAK KITA SEPENUH HATI, SELAGI MASIH ADA WAKTU"

Membaca tulisan Shahnaz ini, tentu Sahabat NOVA setuju bukan bahwa waktu tak akan terulang untuk menikmati setiap momen bersama buah hati tercinta?

Selagi diberi kesempatan, mari kita sayangi titipan Tuhan paling berharga tersebut sepenuh hati.