Perjuangan Muhammad Ali, bocah 8 tahun yang jadi tulang punggung keluarga di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, menuai banyak perhatian publik. Ia menjadi tulang punggung keluarga sejak ayahnya meninggal dunia.
Bocah asal Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, ini mengurus ibunya yang buta dan tuli serta adik dan kakaknya yang mengalami keterbelakangan mental. Sejak diberitakan di berbagai media massa, sejumlah warga yang bersimpati pada bocah enam tahun yang jadi tulang punggung keluarga dan sedang bersekolah di bangku PAUD ini mulai berdatangan ke rumah Ali.
Begitu pula dengan bantuan dari berbagai pihak, tak terkecuali dari komunitas jejaring sosial dan Pemkab Polewali Mandar. Selain bantuan materi, ibu Ali yang mengalami kebutaan dan tuli juga mulai diurus petugas kesehatan dari dinas kesehatan setempat.
Sebagian warga datang untuk mengulurkan bantuan dan memberi motivasi agar keluarga kecilnya tetap tabah. Berbagai bantuan yang sampai seperti pakaian, sepatu, tas, dan makanan instan. Bahkan seorang bapak mendatangi rumah Ali dan membawa satu botol air mineral berukuran satu liter berisi uang koin hasil celengan anaknya untuk disumbangkan kepada keluarga Ali.
Wawan mengaku bersimpatik dengan perjuangan bocah ini menjadi tulang punggung saat ayahnya meninggal dunia beberapa tahun sebelumnya.
"Saya kagum dengan sosok Ali yang masih kecil, tetapi hatinya mulai di usia yang masih kecil, ia sudah bisa membantu mengurus ibu dan saudaranya," ujar Wawan yang mengaku membawa uang hasil celengan anaknya untuk disumbangkan kepada keluarga Ali.
Selain bantuan dari warga dan komunitas jejaring sosial, perhatian juga datang dari Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar untuk bocah enam tahun yang jadi tulang punggung keluarga ini. Sejumlah dinas terkait bahkan berjanji akan membantu Ali dan keluarganya untuk biaya hidup hingga pendidikan yang layak buat Ali.
Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar, yang sempat ditemui di tempat terpisah, berjanji akan menjamin masa depan pendidikan Ali, termasuk keluarganya.
"Masalah sekolahnya, kami akan urus sampai dia senang. Soal keluarganya, dinas sosial sudah kami turunkan," ujar Andi.
Beberapa saat kemudian, petugas Dinas Kesehatan Polewali Mandar menjemput Ammi (57), ibu Ali, yang saat ini kondisinya buta dan tuli sejak tujuh tahun terakhir tanpa diketahui penyebabnya. Ammi dijemput petugas kesehatan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan mata dan telinga di rumah sakit.
Ali yang lugu tampak tak mengerti ketika rumahnya tiba-tiba didatangi banyak warga. Dia menjadi tulang punggung lantaran tak ada orang lain yang bisa diharapkan di keluarganya.
Junaedi/Kompas.com
KOMENTAR