3 Cara Dokter Menutup Luka Sayatan Saat Operasi Caesar, Apa Plus Minusnya?

By nova.id, Selasa, 18 Oktober 2016 | 02:30 WIB
Pilih Bidan atau Dokter untuk Periksa Kehamilan (nova.id)

Dengan berkembangnya zaman dan semakin majunya ilmu kedokteran, tindakan caesar pada persalinan juga mengalami sejumlah perubahan. Terutama terkait bentuk sayatan saat operasi caesar.

Jika dulu hanya dikenal teknik operasi klasik (corpora) dengan sayatan membujur dari bawah pusar ke arah tulang kemaluan, kini sayatan trans profunda lebih banyak digunakan.

Yang dimaksud dengan cara terakhir ini adalah sayatan dilakukan melintang dari kiri ke kanan di atas tulang kemaluan (horizontal). Cara ini dinilai dari segi estetika jauh lebih baik.

Lalu apa beda dua bentuk luka sayatan operasi caesar tersebut? Disarikan dari HelloSehat berikut uraiannya:

1. Horizontal

Sayatan horizontal atau transversal merupakan yang paling sering ditemukan sekarang ini, lebih dari 95% operasi caesar menerapkan sayatan ini.

Dibuat melintang pada bagian perut paling bawah atau pada bagian terendah dari rahim Anda, sayatan ini membuat perdarahan lebih sedikit. Juga, kemungkinan Anda melahirkan normal setelah melakukan operasi caesar dengan sayatan ini bisa jadi lebih besar.

Baca: Langsung Langsing Usai Operasi Caesar

2. Vertikal

Sayatan vertikal banyak dilakukan pada operasi caesar zaman dulu, sekarang sudah sedikit dokter yang menerapkan sayatan vertikal ini karena biasanya hanya diterapkan untuk kasus-kasus tertentu.

Seperti jika Anda sudah mempunyai bekas luka operasi caesar sebelumnya dengan bentuk vertikal, jika bayi berada rendah di dalam rahim atau pada posisi bayi yang tidak biasa, atau pada keadaan darurat yang membutuhkan persalinan segera, seperti perdarahan hebat karena plasenta previa.

Sayatan vertikal dibentuk pada bagian tengah perut, biasanya di bawah pusar sampai ke garis rambut kemaluan Anda. Sayatan ini mungkin lebih menyakitkan dan membutuhkan lebih banyak waktu dalam penyembuhannya.

Jika Anda ingin melahirkan normal setelah operasi caesar dengan sayatan ini, maka risiko Anda mengalami komplikasi saat persalinan normal (seperti ruptur rahim) lebih besar.

Namun, perlu Anda ketahui, biasanya sayatan pada perut Anda tidak sama dengan sayatan pada rahim Anda (dokter melakukan sayatan sebanyak dua kali pada perut dan rahim saat operasi caesar).

Baca: Bayi Sesar Lebih Pintar

Tiga cara dokter menutup luka sayatan saat operasi caesar

Perlu diketahui bahwa dokter menutup sayatan Anda saat operasi caesar bisa dengan tiga cara, yaitu:

Staples

Menutup sayatan dengan staples kulit merupakan cara yang paling mudah dan paling cepat dilakukan. Sebelum Anda meninggalkan rumah sakit, dokter akan mencabut staples dari luka sayatan Anda.

Baca: Ini Alasan 5 Artis Indonesia Lebih Pilih Melahirkan Bayi dalam Air

Jahitan

Cara ini membutuhkan waktu sekitar 30 menit dan dilakukan menggunakan jarum dan benang. Jahitan ini kemudian akan menyatu sendiri dengan kulit Anda. Terdapat penelitian bahwa cara ini merupakan cara yang lebih baik dilakukan.

Penelitian tahun 2014 menunjukkan bahwa wanita yang jahitannya ditutup dengan cara dijahit, kemungkinannya lebih kecil sebesar 57% untuk mengembangkan komplikasi luka dibandingkan dengan wanita yang menggunakan staples untuk menutup jahitan.

Baca: Persalinan Normal Membuat Saluran Cerna Bayi Lebih Sehat

Lem

Lem khusus digunakan untuk menutup luka sehingga kulit menyatu kembali. Beberapa ahli mengatakan bahwa cara ini dapat menyembuhkan luka lebih cepat dan meninggalkan bekas luka yang lebih baik.

Dokter akan menggunakan cara lem dengan faktor-faktor tertentu, seperti bagaimana operasi caesar dilakukan, apakah dilakukan dengan sayatan horizontal, serta konsistensi kulit dan lemak perut Anda.

Sebelum Anda keluar dari rumah sakit, bekas luka sayatan Anda akan ditutupi dengan kertas seperti pita atau dikenal sebagai Steri-Strips.

Pita ini berguna untuk melindungi luka Anda tetap tertutup dan bersih, serta akan terlepas sendiri sekitar 1 minggu. Pada saat penyembuhan, mungkin Anda akan merasakan gatal dan ini hal yang normal.