Namun, dalam penafsiran Aboubakar, ajaran Islam tak memberi seseorang batasan seberapa banyak perempuan yang bisa dinikahi selama pria itu cukup sehat dan mampu melakukannya.
Penafsirannya itu membuat Aboubakar ditahan pada 2008 atas perintah Pengadilan Syariah setempat dan pemimpin agama setempat menuduhnya menimbulkan ketegangan karena berbicara kepada jurnalis.
Pengadilan kemudian membebaskan Aboubakar pada November 2008 dengan syarat dia harus menceraikan 82 dari 86 istrinya. Namun, setelah bebas Aboubakar tak menjalankan perintah pengadilan itu.
"Saya punya istri banyak? Saya hanya punya 97 istri dan masih akan menikahi lebih banyak perempuan lagi. Saya akan terus menikah selama saya masih hidup," ujar Aboubakar.
"Saya hanya ingin mengatakan agar orang-orang berhenti mempersoalkan jumlah istri saya. Sebab mereka menyatakan perang terhadap Tuhan sang pencipta," kata Aboubakar.
Ervan Hardoko / Kompas.com