Tabungan Mudah Terkuras, Ini 9 Tanda Kecanduan Belanja Online

By nova.id, Jumat, 24 Mei 2024 | 18:22 WIB
Cara memanfaatkan promo diskon belanja online Lebaran bila uang terbatas (nova.id)

NOVA.id - Penting diketahui, kecanduan belanja termasuk gangguan kesehatan mental yang dapat menyebabkan konsekuensi berbahaya, tidak hanya secara finansial, tapi juga secara pribadi dan dalam berhubungan dengan pasangan/keluarga.

Berikut ini merupakan tanda-tanda seseorang terkena kecanduan belanja online:

1. Saya merasa bahwa saya tidak bisa berhenti belanja online, bahkan jika saya ingin dan atau telah mencoba untuk berhenti.

2. Belanja online telah merusak/mengganggu/menyakiti hubungan dengan pasangan, pekerjaan, atau situasi keuangan saya.

3. Pasangan saya, anggota keluarga, atau teman-teman prihatin mengenai perilaku belanja online saya. Saya berhenti berargumen dengan mereka mengenai kebiasaan saya.

4. Saya berpikir tentang belanja online sepanjang waktu.

5. Saya marah atau kesal jika saya tidak bisa berbelanja online.

6. Belanja online adalah satu-satunya hal yang membantu saya merasa santai atau merasa lebih baik.

7. Saya menyembunyikan hal-hal yang saya beli karena aku takut orang lain akan berpikir kalau kebiasaan saya tidak masuk akal atau buang-buang uang.

8. Saya sering merasa bersalah setiap kali belanja online.

9. Saya sering membeli hal yang tidak saya perlukan atau saya rencanakan, bahkan ketika saya tidak mampu membelinya.

Baca Juga: 3 Tips Pintar Atur Uang untuk Ibu Milenial Paling Simpel!

Pathological buying juga dapat dikaitkan dengan atau dapat diperburuk oleh masalah psikologis lainnya, seperti kecemasan, depresi, gangguan obsesif kompulsif, atau mania.

Bila pasangan Anda kecanduan belanja online, berikut cara mengatasi yang bisa dilakukan:

  1. Terima kenyataan bahwa pasangan Anda sedang mengalami kesulitan menghadapi hasrat belanja online.
  2. Anda perlu mengambil kendali atas pengeluaran dana pasangan yang mengalami kecanduan belanja online.
  3. Bantu dan sadarkan pasangan Anda dan jelaskan risiko dari belanja online.
  4. Ajari dan bantu pasangan agar dapat belajar mengenai manajemen keuangan dan belajar mengadopsi gaya belanja yang sehat.
  5. Sarankan pasangan untuk menjalani konseling dan terapi agar dapat belajar mengontrol dorongan dan mengenali pemicu kecanduan belanja. tentunya dapat dilakukan terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy) dengan bantuan profesional kesehatan mental.

Nah, jika semua cara ini tak juga manjur, mungkin sudah waktunya Anda dan pasangan menemukan solusi yang lebih produktif.

Jadikan hobi konsumtif tadi lebih menghasilkan secara finansial dengan cara membuka toko online sendiri.

Berani mencoba?(*)