Hilang Misterius, Uang Ratusan Nasabah BRI

By nova.id, Kamis, 27 Oktober 2016 | 05:03 WIB
Ilustrasi (nova.id)

Uang ratusan nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) hilang misterius. Jumlahnya pun tidak tanggung-tanggung, mencapai sekitar Rp 1,5 miliar.

Hilangnya uang nasabah itu terjadi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Ada sekitar 327 nasabah melaporkan kehilangan uangnya.

"Sampai saat ini, ada sekitar 327 nasabah yang komplain ke kami, pengaduan ke kami. Kerugian sampai saat ini sekitar Rp 1,5 milliar," kata Wibisana, bagian Hukum Kantor Wilayah BRI Denpasar saat ditemui di Polres Mataram.

Zaini Mulyawati, salah satu nasabah BRI di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengaku kaget setelah melihat saldo pada rekening tabungannya berkurang drastis. Padahal dia merasa tidak melakukan transaksi penarikan apapun.

Zaini menceritakan, kejadian ini baru diketahui saat ia akan mengambil uang di ATM, Minggu (23/10). Saat itu, Zaini akan menarik uang sebesar Rp 1 juta, namun tidak bisa karena saldo yang dimiliki tersisa Rp 145.000.

"Tiba-tiba uangnya nggak ada, saldonya tinggal Rp 145.000 kan kaget. Sementara kita punya uang Rp 6.800.000," kata Zaini.

Baca juga: Ketika Uang Nasabah Hilang Dalam Sekejap (1)

Menurut pihak bank, saldo nasabah yang berkurang bervariasi berkisar antara Rp 500.000 hingga jutaan rupiah. Namun ada pula nasabah yang tidak kehilangan uangnya.

Terkait kejadian ini, Kepala Kantor Cabang BRI Mataram Jaya Hardana meminta kepada para nasabah BRI yang kehilangan untuk tetap tenang.

"Nasabah kami imbau supaya tetap tenang dan sabar karena ini sebenarnya yang korban bukan nasabah, yang korban adalah BRI. Jadi kerugian nasabah atau transaksi yang terindikasi merupakan skimming, nanti kami laporkan ke Jakarta dan sesuai dengan arahan dari wilayah kerugian yang timbul adalah menjadi kerugian BRI. Diganti oleh BRI," kata Jaya saat dikonfirmasi.

Jaya mengatakan, berkurangnya saldo nasabah diduga karena kejahatan skimming yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

"Ini kan kejahatan skimming dan ini bisa menimpa bank mana saja. Dan, yang terjadi kali ini memang skalanya agak besar," kata Jaya.