Kisah Tragis Erni, Tenggelam dalam Kondisi Hamil Akibat Kapal Dihempas Ombak

By nova.id, Selasa, 8 November 2016 | 07:15 WIB
Febianto Lau dan tunangannya Erni Yuliana Ines semasa hidup (nova.id)

Febriana menangis histeris saat melihat jenazah saudaranya, Febianto Lau (24), terbujur kaku di kamar jenazah RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Senin (7/11/2016) siang.

Febianto dan tunangannya, Erni Yuliana Ines (21) yang diketahui sedang mengandung, menghembuskan napas terakhirnya setelah kapal yang dinakhodainya terbalik diterjang ombak di Pantai Serangan, Denpasar. Erni tenggelam dalam kondisi hamil. Seorang turis asal Jepang, Nakazawa (71), juga tewas tenggelam.

Senin pagi kemarin sekitar pukul 09.00 Wita, Febianto yang akrab disapa Yanto, seperti biasa melakukan pekerjaannya sebagai nakhoda kapal boat yang dinaungi perusahaan Serangan Watersport.

Yanto akan mengantar keempat penumpangnya yang merupakan warga negara asing (WNA) asal Jepang menuju Pulau Penyu Tanjung Benoa, Nusa Dua, Badung.

Namun kali ini pria asal Atambua, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu mengajak serta sang tunangan untuk ikut bersamanya.

Baca juga:  Tragis, Seorang Anak Meninggal di Pundak Ayahnya Gara-gara Rumah Sakit Tak Punya Tandu

Erni yang sedang mengandung calon bayi mereka yang baru berusia 18 hari pun mengiyakan dengan senang hati dan turut menemani calon suaminya itu.

Yanto ditemani Erni pun berlayar dengan kapal glass bottom bernama Gayatri bersama empat wisatawan asal Negeri Sakura, Nakazawa (71), Ito Hirokazu, Kobayashi, dan Mizuno Haruo.

Di beberapa titik terumbu karang, kapal sejenak berhenti sembari memberikan kesempatan kepada para wisatawan untuk berfoto.

Sampai pada jarak sekitar 2 mil dari pantai, Yanto membawa kapalnya melanjutkan perjalanan untuk ke titik terumbu karang selanjutnya.

Ketika hendak menuju spot selanjutnya, tiba-tiba dari arah timur perairan Serangan muncul ombak sedang lalu menghempaskan kapal yang mereka tumpangi.

Kapal sempat oleng karenanya, para penumpang kapal termasuk nakhoda sampai terhempas dari posisi mereka semula. Saking kuatnya terjangan ombak, seorang penumpang, Nakazawa, tak dapat bertahan di atas kapal dan terjatuh ke dasar laut.