Tahu yang dijual Zubair bukanlah milik sendiri, melainkan milik juragannya. Dia hanya menjajakan tahu tersebut dengan sistem setoran.
“Saya setor Rp 800 ke pemilik tahu. Makanya saya jual Rp 1.000, jadi saya ambil hasil Rp 200,” paparnya.
Pernah, lanjut dia, saat dia berjualan, turun hujan deras, dan cukup lama. Akhirnya, tahu yang dia jual sama sekali tidak laku.
“Deras sekali hujannya, dan tidak ada pembeli. Akhirnya saya kembalikan kepada juragan saya,” kenangnya.
Zubair hanya berharap, pada usianya yang semakin renta, ia selalu diberi kesehatan dan panjang umur.
“Saya tidak berharap apa-apa, saya hanya meminta kepada Allah agar selalu diberi kesehatan dan umur panjang, itu sudah cukup,” tuturnya.
Ahmad Winarno / Kompas.com