Mengharukan, Siswa SD Ini Banting Tulang Bantu Orangtua Lunasi Utang

By nova.id, Kamis, 10 November 2016 | 10:09 WIB
Supri dan Putri, kakak beradik mengumpulkan barang bekas di Perumahan Taman Royal, Jalan Permata Raya, Poris Plawad, Tanah Tinggi, Kota Tangerang (nova.id)

Saat tiba di sana, Daryo tampak sedang duduk di bagian depan rumahnya yang disesaki aneka barang bekas.

"Silakan masuk mas, begini adanya rumahnya," ujar Daryo ramah.

Daryo berasal dari Brebes, Jawa Tengah. Sejak 11 tahun lalu, Daryo sekeluarga mengadu nasib di Tangerang menjadi pengumpul barang bekas.

Dari lima anaknya, hanya Supri yang bersekolah. Tiga kakak Supri putus sekolah. Sementara adiknya, Putri, belum cukup umur untuk sekolah. Daryo menceritakan, Supri seharusnya sudah kelas lima SD. Namun, Supri sempat putus sekolah saat kelas dua SD.

Supri kembali melanjutkan pendidikan dengan pindah sekolah dari SDN Pelawad 2 ke SD Al Barkah. Sayangnya, di sekolah baru ini, Supri kerap dicemooh.

"Dia sering nangis dan cerita ke saya karena diejek anak tukang rongsok," kata Daryo.

Kendati demikian, Supri tak pernah membalas. Dia lebih banyak berdiam diri dan menceritakan kepada orangtuanya.

Meskipun tak membalas, ejekan itu ternyata berdampak pada psikologis Supri. Ia kerap kali tak masuk sekolah setelah diejek. Tak jarang, kata Daryo, Supri juga mendapat kekerasan fisik dari temannya.

"Nanti kalau enggak masuk, gurunya ke rumah, tanya kenapa Supri enggak masuk," ucap Daryo.

Daryo pun hanya bisa mengatakan kondisi Supri yang memilih untuk tidak sekolah. Ia pergi ke luar untuk bermain dan bekerja mengumpulkan barang bekas. Daryo membenarkan bila Supri bekerja untuk membantu melunasi utang keluarga. Namun nominal utang itu tak disebutkan Daryo.

Daryo sendiri kerap mengingatkan agar Supri bisa sabar dan tetap fokus pada sekolah. Dia ingin Supri memiliki pendidikan yang baik dan bisa mengubah kehidupan keluarganya.

"Intinya jangan sampai kayak orangtua dan kakak-kakaknya," ujar Daryo.

Kahfi Dirga Cahya / Kompas.com