Luar Biasa, Tukang Parkir di Sumedang Dirikan Sekolah dan Gratiskan Siswa Tak Mampu

By nova.id, Jumat, 11 November 2016 | 03:36 WIB
Undang Bang Jack Suryaman didampingi istri di tempat belajar murid-murid TK di rumahnya di Babakan Loa, Rancaekek (nova.id)

Bagi alumnus dan mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjajaran, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, nama Bang Jack identik dengan kejujuran, kebaikan, dan kerendahan hati.

Predikat demikian tak lepas dari tanggung jawabnya selama menjaga kendaraan mereka. Bang Jack memang seorang juru parkir di Fikom Unpad.

Ia sudah menjadi tukang parkir di kampus itu sejak 1992 atau sudah 24 tahun. Pemilik nama lengkap Undang Suryaman (40) ini begitu tersohor di kalangan mahasiswa Unpad.

Ternyata ia juga mendirikan TK Nafilatul Husna Ataullah dan Taman Pendidikan Alquran (TPA) Raudatul Jannah di rumahnya di Kampung Babakan Loa RT 03/12, Desa Rancaekek Kulon, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

TK dan TPA tersebut ia dirikan dengan hanya modal Rp 300 ribu pada 2012 silam. Dana tersebut adalah uang yang dia kumpulkan belasan tahun sebagai tukang parkir.

Semula lokasi belajar mengajar TK dan TPA itu di Masjid Raudatul Jannah karena Bang Jack tak memiliki tempat. Pada 2015, dia memutuskan mengontrak sebuah bangunan yang tak jauh dari rumahnya.

"Ternyata enggak kebayar (uang kontraknya). Akhirnya saya bicara dengan istri dan mertua untuk memindahkan sekolah ke rumah."

"Jadi satu di rumah mertua, satu di rumah saya karena berdekatan. Akhirnya disetujui," kata ayah dari empat anak tersebut kepada Tribun Jabar di kediamannya, Rabu (9/11/2016).

Baca juga: Tukang Parkir Ini Berangkat Naik Haji Setelah 31 Tahun Menabung

Jack mendirikan TK dan TPA tersebut tak lepas dari "balas dendamnya" sewaktu kecil. Ia satu dari jutaan rakyat Indonesia yang putus sekolah akibat tak memiliki biaya melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP. Kenangan itulah yang membuat Jack ingin mendirikan TK dan TPA.

Ia berkehendak agar anak-anak yang mengenyam pendidikan di sekolah sekarang bisa lebih cerdas dan pintar. Tidak bernasib seperti dirinya. Ilmu soal pendidikan ia dapat dari beberapa mahasiswa Unpad. Ia memang sering bertukar pikiran dan mendapat pelajaran berharga dari keakrabannya bergaul dengan mahasiswa yang berteman dekat di kampus.

"Walaupun saya putus sekolah, sejak jadi tukang parkir di Unpad saya banyak bergaul dengan mahasiswa. Saya belajar tentang pendidikan dari mereka. Maka saya sekarang bisa buat TK dan TPA ini," kata suami Yani Nopitasari ini.