Oktaviani, bocah perempuan berumur enam tahun asal Kampung Gunungdamar, Desa Sindangasih, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, diketahui selama ini tak memiliki kesempurnaan fisik di wajahnya sejak lahir.
Selain itu, ia sejak lahir tak memiliki tempurung kepala belakang secara normal seperti anak-anak lainnya. Bocah ini pun sehari-hari hanya bisa duduk di pelukan ibunya, Tati Nurhayati (40), tanpa bisa melihat dan beraktivitas normal. Menurut Tati, anak bungsunya dari empat bersaudara tersebut selama ini hanya bisa mendengar dan belum bisa berjalan seperti anak seusia lainnya.
"Anak saya sudah cacat sejak lahir seperti ini. Bahkan waktu lahiran anak saya sudah divonis oleh dokter hanya bisa bertahan selama satu minggu saja. Tapi alhamdulilah sampai sekarang anak saya bisa tumbuh besar," jelas Tati, Jumat (28/10/2016).
Kondisi wajah Oktaviani selama ini sangat mengkhawatirkan dan perlu penanganan medis. Wajahnya hanya terlihat seperti gumpalan dan tak bisa melihat karena kedua matanya tertutup. Tempurung otaknya tak sempurna membuat fungsi otak menjadi tak normal. Untuk makan dan minum, dia memakai sedotan.
"Saya hanya bisa pasrah dan berharap anak saya bisa sembuh dan normal kembali seperti yang lain," kata dia.
Selama ini, Tati dan suaminya, Suryana (32), yang hanya bekerja sebagai buruh pabrik kayu belum pernah membawa anaknya berobat ke dokter karena keterbatasan biaya. Mereka hanya bisa mengobati anaknya dengan cara tradisional.
Tati dan suaminya masih tinggal di rumah orangtua Tati yang semi-permanen berdinding bambu. Rumah tersebut berada di perkampungan terpencil dan berjarak puluhan kilometer dari pusat kota Ciamis. "Belum pernah ke dokter tak punya biaya," kata dia.
Kondisi Oktaviani ini terdengar oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Dedi bekerja sama dengan Bupati Ciamis Iing Syan Arifin mencoba mendatangi dan mereka membantu pengobatan sang bocah malang tersebut.
Baca juga: Astaga! PRT Berusia 11 Tahun Dianiaya Majikan Hingga Memar dan Lebam
Kedua kepala daerah itu langsung mendatangi rumah Oktaviani untuk mengecek secara langsung. Oktaviani kemudian dibawa langsung ke RSHS Bandung untuk diperiksa terlebih dahulu. Dedi pun menjamin seluruh biaya pengobatan bocah dan keluarga tersebut.
"Kita bersama nanti akan bantu operasi wajah dan mencari tim ahli dokter yang bisa menangani kasus seperti ini. Bahkan sampai mencari tim ahli ke luar negeri kita cari, bukan hanya ke Singapura," kata Dedi.
Dedi pun memuji kesabaran seorang ibu yang berjuang membesarkan anaknya dengan kondisi seperti ini. Dirinya pun bisa membayangkan pengorbanan seorang ibu yang tentunya mengharapkan anaknya tumbuh besar dan sehat. "Saya sangat memuji kesabaran sang ibu yang berjuang dan berusaha membesarkan anaknya ini. Inilah kekuatan ibu dengan segala kasih sayangnya," ungkapnya.