Gempa bumi susulan berkekuatan 6,3 skala Ritcher mengguncang Selandia Baru setelah sebelumnya diawali dengan peristiwa yang sama berkekuatan 7,8 skala Ritcher.
Gempa di Selandia Baru yang terjadi Senin (13/11/2016) siang waktu setempat itu berpusat di Cheviot, seratus kilometer sebelah utara kota Christchurh, South Island.
Fenomena alam ini menyebabkan banyak bangunan di kawasan tersebut hancur dan beberapa warga meninggal dunia.
Di antara duka yang melanda, ada keajaiban yang terjadi. Seorang nenek berusia 100 tahun, berhasil bertahan hidup meski sebelumnya sempat terjebak di antara reruntuhan rumah tempatnya tinggal selama berjam-jam.
Baca juga: Cerita Menegangkan Warga Indonesia Diguncang Gempa Selandia Baru
Meski nyawa nenek 100 tahun dapat diselamatkan, namun ia tetap berduka lantaran anak lelakinya meninggal dunia karena tertimpa material bangunan yang sama.
Nenek tersebut adalah Margaret Edgar. Dia berhasil dikeluarkan dari reruntuhan bangunan oleh regu penyelamat yang dikirim pemerintah untuk menolong para korban, sesaat setelah kejadian.
Disampaikan oleh media setempat, saat kejadian Margaret sedang berada di rumah peristirahatan milik keluarga yang berada di selatan Kaikoura.
Tempat itu telah ditinggali oleh nenek berambut perak ini sejak 1952. Sementara itu, Perdana Menteri John Key mengatakan bahwa dalam bencana ini sebanyak 2 orang dinyatakan tewas.
"Kami juga telah meminta helikopter-helikopter militer untuk menyediakan pertolongan ke Kaikoura yang aksesnya saat ini benar-benar terputus akibat gempa," kata John Key.
Eben Haezer Panca / Surya