Pria Banyuwangi Ini Bisa Terbang ke Luar Negeri Dari Hasil Memijat

By nova.id, Minggu, 20 November 2016 | 05:01 WIB
Jumali (kiri) saat memijat seorang pasien di rumahnya (nova.id)

 Jangan pernah menyepelekan pekerjaan seseorang. Sebab, apabila dikerjakan dengan tekun dan benar, pekerjaan apapun bisa membuat seseorang berhasil mewujudkan hal-hal yang bahkan dulu tidak pernah diangan-angankan.

Hal ini seperti dialami Achmad Jumali (62), warga Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi yang memiliki keahlian memijat secara turun temurun dari keluarganya.

Meski seringkali pekerjaan itu dipandang sebelah mata oleh banyak orang, namun keahlian itulah yang membuat kakek lima cucu ini bisa terbang ke Swedia dan keliling Indonesia.

Seperti dikutip dari Kompas.com, pria yang akrab dipanggil Haji Jumali ini menjelaskan bahwa kemampuannya memijat sudah diwariskan secara turun temurun dari nenek moyangnya.

Jumali adalah generasi ke lima di keluarganya yang menjalankan pekerjaan tersebut.

"Sebelumnya kakek saya, bapak dan juga kakak saya yang paling tua. Tapi mereka sudah meninggal. Di atas masih ada mbah buyut semuanya ahli memijat," jelasnya.

Baca juga: Hebat, Murid SD Ini Ciptakan Alat Penjernih Udara Dari Galon Bekas

Setiap hari, lanjut Jumali, minimal ada 50 pasien yang bertandang ke rumahnya untuk dipijat. Bahkan, ada tiga kamar yang dikosongkan untuk menginap pasien yang berasal dari luar kota.

Mereka yang datang rata-rata karena keseleo, patah tulang dan salah urat.

"Mau jam dua pagi mereka datang ya saya bukakan pintu. Kalau saya capek ya mereka saya suruh istirahat dulu dan pagi baru saya pijat," ceritanya.

Pasien yang datang ke rumahnya rata-rata berasal dari Bali, Jember, Situbondo, sampai Surabaya.

Lelaki yang memiliki tiga anak perempuan tersebut mengaku pernah diajak ke Swedia selama sebulan oleh langganannya pada tahun 2002.