Tips Sehat Menyiasati Kebiasaan Anak yang Doyan Makan 'Junk Food'

By nova.id, Kamis, 1 Desember 2016 | 05:45 WIB
Doyan Makan ‘Junk Food’? Ini Tips Agar Badan Tetap Sehat (nova.id)

Bicara soal junk food, siapa yang tak pernah mencicipi kenikmatannya?  Sayangnya, junk food merupakan makanan dengan nutrisi rendah atau bahkan sama sekali tidak ada. Sebaliknya, kalori makanan cepat saji ini mengandung kalori sangat tinggi.

Kandungan vitamin, mineral, asam amino serta serat yang tersedia dari junk food sangat minim. Sehingga junk food tidak memiliki kebutuhan nutrisi untuk membuat tubuh sehat.

Dengan berbagai merek, makanan jenis ini terbesar di tempat seperti pusat perbelanjaan, mall, hingga memiliki restoran sendiri di pinggir jalan. Bahkan kadang jajanan pinggir jalan. Tak heran, generasi anak modern sekarang begitu dekat dengan hidangan junk food dimana saja.

Alasan kepraktisan dan memberi rasa kenyang dengan cepat merupakan salah satu faktor mengapa banyak masyarakat urban juga sangat menyukai junk food.

Lalu, bagaimana menyiasati badan tetap sehat meskipun suka mengonsumsi junk food? Adakah cara yang bisa dilakukan untuk tetap mengatasi kesukaan Anda mengonsumsi makanan cepat saji? Simak tips di bawah ini, terutama untuk Anda para orangtua yang buah hatinya sangat menyukai junk food.

Baca: 7 Makanan untuk Mengurangi Bahaya Junk Food

Makan dengan porsi secukupnya Sari Sunda Bulan sebagai pakar nutrisi mengatakan bahwa kandungan penting yang harus dibatasi dalam makanan adalah gula, garam, dan minyak. Kita bisa menentukan porsi anak, apakah asupannya cukup dan jangan sampai berlebihan.

Misalkan burger, roti memiliki karbohidrat, dagingnya memiliki protein, dan sausnya memiliki kandungan lemak. Apabila porsinya dibatasi maka mengonsumsi makanan ini tidak apa-apa. Masalahnya kadang ada pada menu yang disajikan oleh restoran-restoran junk food.

“Satu burger sekarang bisa sampai 1200 kalorinya padahal sehari orang Indonesia rata-rata 2000 sampai 2150. Jadi itu setengahnya, kalau sampai rumah bisa makan lagi, nah itu yang jadi bahaya,” ungkap Sari.

Porsi restoran cepat saji juga cukup besar, sehingga kita harus bijak dalam membeli dan memakan. Menghitung kalori dan asupan gizi juga bisa dilakukan agar dapat tetap sehat, tidak kurang atau berlebihan.   

Baca: Tubuh Makin Gemuk Karena Doyan Makan Junk Food

Lengkapi dengan makanan kaya serat dan bernutrisi Biasanya makanan junk food memberikan paket dengan gizi yang tidak seimbang seperti lemak tinggi di ayam serta kentang goreng. “Biasanya makanannya memiliki garam tinggi. Kurangnya apa? Tidak ada buah dan sayur,” ungkap Sari.

Karena itu kita harus bisa menyeimbangkan makanan jenis ini dengan yang memiliki nutrisi. Contohnya apabila memakan kentang goreng maka lauknya tidak perlu digoreng juga seperti ayam panggang. Selain itu setelah makan junk food bisa memakan buah di rumah atau restoran lainnya.

Mengurangi kandungan tertentu seperti gula, lemak, dan garam juga bisa dilakukan. Walaupun biasanya lebih hemat, pembelian paket memiliki nutrisi rendah sehingga harus disikapi. Misalkan memakan burger tidak perlu beli paket dan kita bisa mengganti minuman bersoda dengan air putih.

Baca: Kafe Ini Hanya Menyajikan Makanan "Sisa"

Membuat menu ala junk food tapi dengan buatan sendiri di rumah Ya, dengan memilih bahan melalui kandungan dan keperluan nutrisi, memasak menjadi cara yang baik untuk mengatasi konsumsi junk food. Hal yang paling menarik adalah bagaimana kita bisa mengikuti menu seperti restoran yang menyediakan makanan rendah nutrisi tetapi versi lebih sehat.

Contoh restoran menyajikan ayam goreng tepung, kentang goreng, dan minuman berkarbonasi.  Kita bisa memasak ayam panggang dengan minyak zaitun, kentang rebus, dan air putih atau bahkan jus. Kebiasaan ini selain menjauhkan dari konsumsi junk food akan meningkatkan kreativitas juga.

Untuk terbebas dari junk food menjadi sebuah tantangan tersendiri, bahkan Sari mengatakan sulit untuk steril dari makanan seperti ini. Membatasi menjadi solusi dengan berbagai cara seperti yang telah dijelaskan di atas. Siapa tahu secara perlahan kita bisa meninggalkan junk food secara keseluruhan apabila terbiasa memakan sehat.

Bramantyo Indirawan/intisari-online.com