Peneliti kembali menemukan bukti-bukti yang akan membantu menguak kehidupan awal Bumi. Temuan ini memberikan gambaran bahwa di awal kehidupan kemungkinan besar Bumi memang belum terdapat oksigen.
Hal ini ditunjukkan dari temuan berupa fosil bakteri yang mampu bertahan hidup tanpa oksigen. Fosil bakteri yang berumur 2,52 miliar tahun yang lalu itu ditemukan di dua lokasi yang terpisah di Kaapvaal Kraton, Provinsi Limpopo, Afrika Selatan.
Tempat ini adalah dua daerah yang tersisa di muka bumi, di mana kita masih bisa melihat sisa kerak bumi yang berumur 3,6 juta-2,5 juta tahun yang lalu.
Menurut peneliti, fosil yang ditemukan di lapisan batu keras yang kaya kandungan silika ini mengoksidasi sulfur untuk bertahan hidup.
Hal tersebut menunjukkan bahwa mahluk hidup di kehidupan awal Planet Bumi bisa bertahan dalam kondisi minim oksigen.
"Ini adalah bakteri sulfur tertua yang pernah ditemukan," kata Andrew Czaja, Peneliti dari Universitas Cincinnati seperti dikutip Science Alert, Rabu (30/11/2016).
Baca juga: Rayakan Ulang Tahun Ke-117, Perempuan Ini Tercatat Sebagai Manusia Tertua di Muka Bumi
"Penemuan ini membantu kami mengungkapkan keanekaragaman kehidupan dan ekosistem yang ada sebelum Great Oxidation Event," tambahnya.
Great Oxidation Event sendiri merupakan masa saat populasi ganggang hijau-biru sianobakteri (cyanobacteria) meledak. Mereka membuang sejumlah oksigen dalam jumlah banyak hingga membangun atmosfer untuk pertama kalinya.
Para ahli berpendapat bahwa periode ini merupakan masa pertama kalinya bumi 'bernapas'.
Periode ini diprediksi terjadi antara 2,5 miliar tahun lalu hingga 2,2 miliar tahun yang lalu.
Para peneliti percaya sebelum Bumi dipenuhi dengan oksigen, lautan penuh dengan bakteri anaerob, bakteri yang memetabolisme makanan mereka tanpa perlu oksigen atau sinar matahari.