Gigitan Sang Kakak Selamatkan Anet untuk Bertahan Hidup Saat Disekap di Kamar Mandi

By nova.id, Rabu, 28 Desember 2016 | 09:00 WIB
Pembunuhan Sadis, 6 Orang Ditemukan Tewas Terkunci Dalam Kamar Mandi di Pulomas (nova.id)

Kasus pembunuhan di sebuah rumah Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur, bermula dari penyekapan 11 anggota keluarga di dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter.

Selama 12 jam lebih, lima orang di antaranya dapat bertahan hidup dan kini masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Kartika Pulomas.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda menceritakan bagaimana mereka bisa bertahan hidup meski disekap selama itu.

Cerita itu disampaikan Zanette Kalila (13), salah satu korban selamat, kepada Erlinda, saat dijenguk pada Selasa (27/12/2016) malam.

"Kejadiannya kan Senin (26/12/2016) sore, baru ditemukan Selasa pagi. Bayangkan mereka ditumpuk di ruangan kecil begitu sudah kayak (ikan sarden). Namun, Anet (panggilan Zanette) ini selalu berpesan, harus kena air, biar bisa selamat," kata Erlinda kepada pewarta.

Baca: Disebut Kerabat Dodi Menang Tender Proyek Renovasi GBK, Ini Bantahan Pengelola

Erlinda mengungkapkan, beberapa kali Zanette berusaha menguatkan anggota keluarganya yang disekap dan ditumpuk di dalam kamar mandi saat mereka semua masih hidup.

Padahal, "Anet (panggilan Zanette) yang selamat ini diperlakukan tidak manusiawi. Dia diceburkan di dalam bak mandi, ditodongkan dengan senjata api. Traumanya sangat luar biasa," kata Erlinda.

Baca: Tangis Pilu Anet di Pemakaman Sang Ayah: "Anet Kuat... Masih Ada Mama.."

Zanette merupakan satu dari tiga kakak beradik yang sama-sama disekap di dalam kamar mandi rumahnya sejak Senin sore. Namun, sayangnya kakak Zanette, Diona Arika (16), dan adiknya, Dianita Gemma (9), tidak bisa bertahan dan telah meninggal dunia.

Ruangan yang sempit dan sesaknya udara di sana, membuat beberapa korban tidak dapat selamat. Bahkan, kakak kandung Zanette, Diona Arika (16), sempat memberi tanda bahwa dia tidak kuat bertahan lagi.

"Sang kakak, saking dia tidak bisa bernapas, hanya bisa teriak dan menggigit tangan adiknya, seolah-olah untuk mengucapkan kalau Anet harus kuat karena dia yang bisa selamat," tutur Erlinda.  

Baca: Korban Selamat Ungkap Pelaku Menodongkan Pistol dan Golok di Depan Pagar Rumah

Mereka yang disekap adalah pemilik rumah bernama Dodi Triono (59) bersama ketiga anaknya, Diona Arika (19), Zanette Kalila (13), dan Dianita Gemma (9). Selain mereka, ada juga Amel (teman anak Dodi), Emi (41), Santi (22), Fitriani (23), Windy (23), Yanto, dan Tasrok (40).

Dodi, Diona, Gemma, Amel, Yanto, dan Tasrok telah meninggal dunia saat ditemukan. Sementara itu, mereka yang selamat, yakni Zanette, Emi, Santi, Fitriani, dan Windy, masih dalam proses pemulihan di rumah sakit.

Polisi masih mengusut kasus ini dengan menghimpun fakta di lapangan, termasuk rekaman CCTV di dalam rumah Dodi.

Namun, Erlinda mengungkap, "Anet (panggilan Zanette) memberikan beberapa clue (petunjuk), katanya orang (pelaku) itu jahat dan papanya enggak salah. Katanya, orang itu jahat dan enggak cuma satu," katanya sembari melukiskan ekspresi marah Zanette saat menceritakan hal tersebut.

Baca: Korban Pembunuhan Pulomas Dikenal Supel, Punya 3 Mobil Lamborghini, dan Jadi Ketua RT Terkaya

Erlinda pun memutuskan tidak menanyakan hal itu lebih lanjut karena selebihnya sudah merupakan wewenang pihak kepolisian.

Sebelumnya, Erlinda menyampaikan, ada cerita yang luar biasa di balik penyekapan dan pembunuhan ini.

Dia juga menyinggung soal adanya dendam yang melatarbelakangi kejadian tersebut. Namun, Erlinda enggan menjelaskan lebih jauh mengenai informasi yang diperolehnya itu.

Lebih lanjut, penyidik pun mendatangkan penerjemah untuk menggali keterangan lebih lanjut dari Zanette. Sebab, Zanette adalah anak yang menyandang disabilitas dalam berbicara atau tunawicara.