Menginap di Rumah Gemma, Ini SMS Terakhir Amel pada Ibunda Sebelum Tewas di Pulomas

By nova.id, Rabu, 28 Desember 2016 | 09:30 WIB
Ibu Amel, Rosy Herawati, menceritakan persahabatan putri sulungnya dengan Gemma. (nova.id)

Amelia Callista (10), salah satu korban pembunuhan di rumah milik Dodi Triono (59), Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Jakarta Timur, terakhir berkomunikasi melalui ponsel dengan ibunya, Rosy Herawati, pada Senin (26/12/2016) siang.

Saat itu, Amel mengirim pesan singkat bahwa Dianita Gemma (9), anak Dodi yang juga menjadi korban, menangis.

"Saya tanya, 'Kenapa Gemma menangis, Kak?' ke anak saya. Kakak lagi di mana, kakak sedang apa sekarang," ujar Rosy di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016) petang.

Balasan pesan singkat Rosy itu menjadi komunikasi terakhirnya dengan Amel. Setelah itu, Amel tidak bisa dihubungi.

"Itu langsung tiba-tiba, lho. Pas habis bilang Gemma menangis, saya balas. Itu pukul 14.00, Senin siang, sudah terputus," kata dia.

Baca: Gigitan Sang Kakak Selamatkan Anet untuk Bertahan Hidup Saat Disekap di Kamar Mandi

Selain Senin siang, Rosy juga sempat berkomunikasi dengan putri sulungnya itu pada Minggu (25/12/2016) malam sekitar pukul 22.30 WIB. Amel menanyakan hal yang sedang dilakukan ibu dan adiknya.

"Dia kalau nginep di rumah Gemma selalu komunikasi. Malam kasih info, 'Aku lagi nonton, aku lagi ini dengan Gemma'," kenang Rosy.

Setelah terakhir berkomunikasi pada Senin siang, Rosy sudah tidak bisa menghubungi Amel. Dia juga tidak bisa menghubungi Dodi ataupun yang lainnya pada Selasa pagi tadi.

"Saya telepon Gemma (ponsel) mati, saya telepon anak saya, Amelia, (ponsel) pun mati. Sampai di kantor, sopir-sopir saya telepon, enggak angkat," ucap dia.

Baca: Tangis Pilu Anet di Pemakaman Sang Ayah: "Anet Kuat... Masih Ada Mama.."

Rosy pun mengaku ingin pelaku yang membunuh anaknya dihukum seberat-beratnya.

Meski begitu, Rosy mencoba menerima kematian anak sulungnya itu. Dia menganggap kematian anaknya sudah kehendak Tuhan.

"Tapi saya balikan lagi, mungkin ini sudah panggilan Allah. Saya serahkan, saya ikhlas, walaupun saya masih berat dengan perginya anak saya," kata dia.

Bagi Rosy, Amel merupakan anak yang baik. Dia tidak pernah melawan kepada orangtua. Amel juga disukai oleh Dianita Gemma (9), anak Dodi yang juga menjadi korban meninggal dalam kasus ini.

"Di mata saya sebagai orangtua, dia itu anak baik, penurut sekali, tidak pernah membantah sedikit pun," ucap Rosy.

Sebelum kejadian, Amel memang pamit ke rumah Gemma untuk menginap. Sayangnya, Rosy tak pernah menduga bahwa anaknya itu akan berpamitan untuk selamanya.

Baca: Tanpa Firasat, Ibunda Kenang Persahabatan Amel dan Gemma Sebelum Tewas Mengenaskan di Pulomas

"Saya kemarin tuh enggak ada firasat buruk. Enggak ada sedikit pun. Cuma 'Bunda, aku mau pergi ke rumah Gemma (anak Dodi).' Itu pikir saya sudah biasa," ujarnya.

Tak cuma itu, Amel juga mencium Rosy sambil berkata, " Dadah bunda, cium bunda, sayang bunda. Sudah, (dia) pamit.”

Rosy menjelaskan, Amel memang sering bermain dengan Gemma. "Sering Amel main ke sana, teman deket (Gemma). Biasanya (menginap) Sabtu, semalam saja, biasa jam 9 malam sudah pulang. Ini sudah lewat dari jam 11.00, 11.30, 12.00 (malam), saya tertidur, saya cari-cari anak saya enggak ada," ucap Rosy mengenang putrinya itu sebagai anak yang rajin sekolah dan rajin beribadah. Bahkan, Amel sudah mulai puasa Ramadan sejak duduk di bangku TK.

"Sekolahnya bagus, agamanya bagus. Kalo puasa wajib, dia sejak TK kecil udah puasa," kata Rosy.  

Tak hanya itu, siswi kelas IV SD itu bahkan meminta untuk puasa sunnah setiap Senin dan Kamis. Namun, Rosy belum mengizinkannya karena anaknya itu masih terlalu kecil. "Puasa Senin Kamis saya enggak izinkan dulu. 'Nanti aja, Kak. Bunda takut kakak sakit'," ucap Rosy.