Alasan Tersangka Menyekap 11 Korban Pembunuhan Pulomas di Kamar Mandi

By nova.id, Rabu, 28 Desember 2016 | 10:30 WIB
Rumah nomor 7A, Pulo Mas, Jakarta Timur pada Selasa (27/12/2016). (nova.id)

Kriminolog Universitas Indonesia, Yogo Tri Hendiarto, menduga ada alasan tersendiri pelaku pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, menumpuk 11 orang di dalam kamar mandi.

Menurut dia, pelaku bisa jadi diburu oleh waktu, sehingga memutuskan untuk menumpuk para korban dalam kamar mandi berukuran kecil. Apalagi para pelaku masuk pada sore hari, saat masih ada aktivitas di luar rumah.

"Ketika khawatir ada orang (lain) masuk, dia (pelaku) cepat melakukan gerakan untuk meninggalkan rumah dengan memasukan (11 orang) di kamar mandi," kata Yogo saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Rabu (28/12/2016).

Baca: Pelaku Sengaja Merusak Gagang Pintu Kamar Mandi Hingga 11 Korban Tak Bisa Keluar

Yogo menduga para pelaku sudah memiliki sasaran utama terkait peristiwa pembunuhan di Pulomas. Sebab, tak semua orang tewas dalam peristiwa tersebut.

Dari 11 orang, enam di antaranya meninggal dunia. Salah satu korban adalah Dodi Triono (59), pemilik dari rumah yang menjadi lokasi penyekapan dan pembunuhan.

Berdasarkan pemeriksaan, para korban meninggal karena kehabisan oksigen. Selain itu, Yogo juga menduga aksi kejahatan ini sudah direncanakan dengan matang.

"Pasti ada observasi awal berupa pengenalan lingkungan oleh pelaku," kata dia.

Baca: Ketika Ditemukan 11 Korban Pembunuhan di Pulomas Saling Bertumpuk di Kamar Mandi

Terkait motif, Yogo tak mau berspekulasi. Menurut dia, motif pelaku masih bisa beragam. Namun, ia menduga pelaku merupakan orang yang mengenal salah satu korban.

"Yang harus ditelusuri, rekam jejak sebelum peristiwa pembunuhan. Korban dan pelaku melakukan apa sebelum pembunuhan," kata dia.

Dalam kasus pembunuhan di Pulomas ini ada 11 orang yang menjadi korban penyekapan di dalam kamar mandi berukuran satu setengah meter kali satu setengah meter persegi.

Akibat peristiwa tersebut enam orang meninggal, yakni Dodi Triono (59), Diona Arika (16), Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga. Sementara itu, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi, Santi (22), dan Fitriani serta Windy.