Tips Agar Ibu Rumah Tangga Bisa Mudah Meluangkan Waktu untuk Diri Sendiri

By nova.id, Selasa, 10 Januari 2017 | 03:30 WIB
Peran Ibu Rumah Tangga Bikin Perempuan Mudah Bosan? (nova.id)

Setelah seharian bekerja, Anda patut, lo, mengambil libur. Suami pun bisa mendukung kegiatan ini dengan mengambil alih beberapa pekerjaan istrinya. Berbagi peran, berbagi beban, pasti hasilnya lebih membahagiakan!

Memang bentuknya tidak harus berupa materi atau memberi izin pergi. “Tapi juga dapat berbentuk perbuatan, kata-kata atau ekspresi wajah bahagia, perhatian sehingga pasangan merasa dihargai,” ujar Herlina S. Dhewantara, psikolog yang praktik di Dinamika GaMa Cirebon.

Sedangkan dari pihak istri, melakukan me time merupakan apresiasi untuk diri sendiri. “Artinya penghargaan atau reward yang diberikan diri sendiri (tidak dari orang lain) atas hasil yang telah dilakukan. Hal ini harus dilakukan agar lebih yakin terhadap eksistensi dalam kehidupan.”

Saat ini, lanjut perempuan yang akrab dipanggil Adhe ini, sudah cukup banyak perempuan yang bisa memberikan apresiasi pada diri sendiri.

“Semakin banyaknya perempuan yang berkiprah di luar rumah, yang kadang memberi gift pada diri sendiri karena telah bisa menyelesaikan tugas dari atasan dengan sukses. Atau yang merasa bangga karena berhasil mengkader bawahannya sehingga bisa dipromosikan.”

Perempuan-perempuan yang bekerja di rumah atau FTM (Full Time Mommy) pun sudah cukup banyak yang menyadari di suatu waktu tertentu perlu untuk menghadiahi diri atas keberhasilan yang ia lakukan.

“Entah itu jualan onlinenya mencapai target atau para bunda yang merasa berhasil karena usahanya membimbing belajar putra atau putrinya telah membuat mereka meraih prestasi.”

Baca: 12 Resolusi Ini Dijamin Bikin Hubungan Suami-Istri Makin Mesra

Pencapaian itu harus dinikmati

Menghargai diri sendiri banyak caranya, selain melakukan me time. Dari bentuk yang sederhana seperti mengucapkan kata-kata positif pada diri sendiri. “Kamu luar biasa...” atau “Selamat… akhirnya kamu berhasil,” sambil tersenyum bangga.

“Kalimat tersebut bisa menjadi penambah keyakinan diri, karena telah mampu mengatasi permasalahan sehingga ketika menemui permasalahan yang lain akan tetap yakin dapat mengatasinya.”

Lalu, beranjak ke hal yang lebih besar, misalnya bisa sisihkan waktu membeli benda-benda yang selama ini diinginkan atau pergi ke tempat yang memiliki memori membahagiakan. Atau melakukan perawatan di salon yang memberi layanan kesehatan untuk treatmentnya.

“Misalnya, pijat lulur dengan bahan tertentu yang memberi nutrisi untuk tubuh, atau hair spa untuk kesehatan rambut. Merasa relaksnya saja sudah dapat menciptakan emosi positif dalam jiwa sehingga fisik pun akan merasa sehat.”

Jika ingin pergi bersama keluarga, misalnya, makan bersama di tempat favorit atau nonton bareng film keluarga di bioskop. “Dalam situasi ini diharapkan dapat diciptakan suasana yang menyenangkan dari mulai berangkat sampai pulang.”

Sedangkan menurut Sherly Hidayat, psikolog dari Ukrida, bentuk dan cara melakukan me time bisa apa saja, asal memang merupakan hal yang dinikmati sehingga membuat relaks.

”Seperti berkumpul bersama teman-teman di sebuah restoran menikmati makan siang atau makan malam selama beberapa jam. Ada juga yang tidur, nonton film atau memasak.” 

Bisa jadi ada juga yang melakukan traveling, membaca buku atau novel, menonton film-film box office atau memasak di rumah, membersihkan rumah sudah merupakan me time karena memberikan kebahagiaan dan kesenangan melihat rumahnya bersih.

Baca: Benarkah Bekerja di Rumah itu Mudah dan Menyenangkan?

Mengapa susah luangkan waktu untuk menyenangkan diri sendiri?

Sayangnya, belum semua perempuan bisa mengapresiasi dirinya. “Rutinitas sehari-hari, masalah-masalah yang mendera kadangkala membuat perempuan lupa atau bahkan ada yang merasa tidak layak untuk mengapresiasi dirinya.”

Bukan berarti mereka tidak mengenal kelebihannya, namun faktor di lingkungan sekeliling adakalanya membuat hal-hal yang telah dilakukan menjadi tidak dapat diapresiasi.

“Terutama pasangan yang kurang mendukung atau menyepelekan, pada akhirnya membuat perempuan merasa tidak pantas mengapresiasi keberhasilannya.”

Oleh karena itu, penting sekali adanya dukungan dan kerja sama dari suami. Misalnya, saat istrinya butuh me time, suaminya dengan sukarela mengambil cuti sehari dari kantornya supaya si istri leluasa melakukan me time dan suami bisa membantu mengambil alih beberapa pekerjaan rumah.

Namun, tentu saja sebelumnya istri harus berdiskusi dengan pasangan. “Ada rambu-rambu yang harus ditaati, seperti mendiskusikan dengan pasangan mulai dari apa yang dibutuhkan, diinginkan, seberapa lama butuh waktu, dan komitmen apa yang sudah dilakukan dengan pasangan,” lanjut Sherly.

Tak masalah jika harus berpisah sebentar atau sementara menikmati me time. “Karena semua itu layak dilakukan agar bisa bersantai dan menikmati “kesendirian” untuk menjadi lebih fresh. Jika Anda bahagia, pasangan juga akan bahagia bukan?”        

Baca: Ibu, Yuk Lakukan 15 Ide Me Time Cantik yang Hemat Waktu dan Biaya Ini    

Berapa lama butuh waktu me time harus disampaikan juga meski tiap orang akan berbeda-beda. “Ada yang cukup melakukan selama beberapa jam, tapi ada juga yang seharian untuk dapat mengisi energinya sendiri. Paling tidak, 30 menit sampai 2 jam sudah cukup memuaskan, kok.”

Jangan sampai waktu yang diperlukan bersamaan dengan waktu makan malam atau menjemput anak di sekolah. “Segala sesuatu jika sudah didiskusikan. Pasangan pun dapat membantu Anda untuk menikmati me time.

Misalnya, bisa gantian menjemput anak sekolah.” Atau ketika di rumah sedang banyak pekerjaan, misalnya, mencuci pakaian, maka bisa bergantian melakukannya.

Noverita K. Waldan/Tabloid NOVA