Ciri-ciri dan Dampak Negatif Ibu yang Terlalu Protektif

By nova.id, Sabtu, 7 Januari 2017 | 03:30 WIB
Ciri-ciri orangtua yang terlalu protektif dan dampak buruknya bagi anak (nova.id)

Rasa sayang kepada anak yang terlalu berlebihan, terkadang malah membuat Anda menjadi orangtua yang overprotective. Padahal, anak juga perlu diberi kepercayaan dan diberi kesempatan untuk menjalani apa yang mereka mau.

Pola asuh  appeasers adalah pola asuh dari orangtua yang sangat khawatir pada anaknya melalui sikap yang terlalu melindungi dan perhatian yang berlebihan (overprotective).

Perlindungan ibu kepada buah hatinya yang berlebihan ini dalam bentuk berupa kekhawatiran yang luar biasa, sikap terlalu menyayangi dan pemanjaan yang berlebihan.

Baca: Orangtua, Begini Cara Mengasuh dan Mendidik Anak Generasi Alfa

Umumnya para orangtua, terutama seorang ibu wajar saja merasa khawatir pada anaknya. Namun jika terlalu berlebihan tentunya akan menghambat perkembangan.

Dalam hal ini, ibu tidak membolehkan anaknya berbuat kesalahan, mengambil keputusan atau menghadapi tantangan sendiri. Bahkan, seringkali ibu ikut campur dalam memilihkan teman untuk anak-anaknya.

Penyebab mengapa ibu menjadi overprotective pada anaknya, antara lain karena mereka memiliki kekhawatiran dan rasa sayang yang berlebihan, adanya rasa takut bersalah kalau tidak memerhatikan anak dan adanya trauma masa lalu yang pernah dirasakan ibu. Misalnya, pernah kehilangan salah satu anak.

Biasanya perlindungan yang terlalu berlebihan ini diterima oleh anak semata wayang (tunggal), anak laki-laki atau perempuan satu-satunya, namun tidak menutup kemungkinan dapat juga diterima oleh anak lainnya.

Baca: Anak Sekarang Seolah Kurang Siap Mental Menghadapi Kesulitan?

Contoh dari pola asuh appeasers/overprotective, mulai dari adanya pembatasan-pembatasan aktivitas anak oleh orangtua. Misalnya, melarang anak bermain keluar rumah bersama dengan teman-temannya bila tidak didampingi oleh ibu atau pengasuh, karena takut anaknya melakukan hal-hal yang tidak benar.

Anak tidak boleh pergi keluar rumah kalau tidak diantar dan ditunggu sopir, karena takut mengalami kecelakaan atau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain itu, ibu memberikan pakaian dan perlindungan yang berlebihan bila anak melakukan aktivitas di luar rumah karena takut tempat yang dikunjunginya kotor atau mengandung kuman. Tidak boleh mengikuti kegiatan organisasi atau ekskul di sekolah karena takut nanti anak akan kelelahan dan sakit.

Baca: Ibu, Ini 8 Cara Menyenangkan Ajari Anak Calistung di Rumah

Ciri-ciri Pola Asuh Appeasers / Overprotective

Orangtua yang menerapkan pola asuh appeasers / overprotective memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Baca: 15 Keluhan Paling Sering Dialami Ibu Soal Anak dan Cara Jitu Mengatasinya

Dampak Pola Asuh Appeasers / Overprotective Bagi Anak

Negatif

Pola asuh appeasers/overprotective atau terlalu melindungi anak secara berlebihan yang dilakukan secara terus menerus dalam pengasuhan akan berdampak negatif, antara lain:

Baca: Resolusi 2017: Orangtua, Yuk Ajari Si Kecil Belajar Mandiri Sesuai Usianya

Positif

Namun demikian, ada hal positif di balik dampak negatif pola asuh appeasers/overprotective, yaitu:

Hilman Hilmansyah/Tabloid NOVA