Anak spesial atau anak berkebutuhan khusus tentu dititipkan pada orangtua yang spesial pula. Lalu bagaimana pengasuhan ABK (anak berkebutuhan khusus) yang tepat agar tetap semangat dan kompak bersama pasangan?
Menurut Diah Lanawati, Psikolog yang tinggal di Yogya, ABK merupakan anak yang mengalami kelainan fisik, mental atau karakteristik perilaku sosialnya. Untuk membesarkannya bersama pasangan diperlukan kiat agar terhindar dari sikap menyalahkan satu sama lain.
Oleh sebab itu, selalu libatkan pasangan dalam menangani anak karena pasangan juga punya peran yang dibutuhkan anak dalam tumbuh kembangnya.
Tak sepenuhnya hanya Anda yang melakukan tugas pengasuhan, libatkan juga suami, minta bantuannya, atau bahkan menggantikan Anda ketika butuh istirahat. Jangan sungkan untuk meminta bantuan pada pasangan jika Anda memerlukan.
Jadi, tak hanya Anda yang mengenali anak dengan sangat baik, tapi juga pasangan. Bahkan lebih dari itu, pasangan merasa dibutuhkan dan bermanfaat. Sangat dibutuhkan kesabaran saat mengajak pasangan dalam pengasuhan anak.
Saling pengertian dan tetap memerhatikan kebutuhan pasangan harus menjadi perhatian Anda juga.
Baca: Cara Menerima Kenyataan Jika Si Kecil Ternyata Berkebutuhan Khusus
Lalu, setelah hubungan Anda dengan pasangan sudah sejalan, segera bawa ABK kepada ahlinya agar mendapat penanganan dengan tepat, termasuk pengawasan untuk perkembangan selanjutnya.
“Oleh karena itu pentingnya kerja sama antara ahli yang menangani dengan Anda bersama pasangan, agar informasi dan pengetahuan yang didapat bisa dilakukan untuk kepentingan anak menjadi proporsional (seimbang).”
Bersama pasangan harus mendidik diri sendiri dengan memahami pola perkembangan ABK.
“Selanjutnya dengan dibantu guru dan ahli, bersama-sama memantau perkembangan anak dengan pola pengasuhan dan pendidikan yang tepat.”
Support system untuk ibu
Tak hanya perhatian pada perkembangannya, pilih ahli maupun sekolah bagi ABK adalah yang memiliki sikap atau konsep optimis akan kondisi anak, serta memiliki minat yang besar untuk membantu kita dalam mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
“Sebagai orangtua harus lebih banyak memberikan perhatian kepada mereka meskipun sudah ada pengasuh khusus di rumah. Mulai dari mengajak berbincang dan bercerita, berlatih menyanyi, menemaninya bermain dan hal-hal lain yang menjadi minatnya.”
Karena cara ini penting untuk melatih karakteristik, sikap dan mental anak.
Baca: Komunitas Orangtua Anak Berkebutuhan Khusus, Berbagi Cerita Ringankan Beban
“Meski ABK berbeda dengan anak-anak lain pada umunya, penting bagi orangtua dan penyelenggara sekolah lainnya memandang mereka selayaknya anak-anak yang unik tiap individunya.”
Jangan lupa, sempatkan diri mencari kelompok pendukung untuk diri kita sebagai orangtua.
“Hidup dengan ABK membutuhkan perhatian dan kesabaran ekstra. Tidak ada salahnya dibantu pembantu atau pengasuh yang sudah memiliki kemampuan melakukan terapi atau perlakukan tertentu di rumah.”
Ketika pengasuh atau pembantu menggantikan peran orangtua, maka orangtua dapat memanfaatkan waktunya untuk beristirahat dan mengumpulkan tenaga kembali sehingga orangtua bisa terhindar dari kelelahan yang teramat sangat.
Di saat-saat inilah sempatkan diri me time buat Anda dan pasangan.
Baca: Kenali 6 Ciri Anak Berkebutuhan Khusus Serta Penanganan yang Tepat
Stop! Membanding-bandingkan
Saat bergabung dengan kelompok pendukung orangtua ABK yang sama, orangtua bisa saling berbagi pengalaman dan saling menguatkan satu sama lain.
Namun, jangan sekali-sekali membanding-bandingkan dengan anak lain.
“Setiap anak memiliki cara dan kecepatan untuk berkembang yang berbeda dan sangat khas. Apalagi jika anak tersebut adalah ABK. Lebih baik memusatkan perhatian pada hal-hal yang bisa anak lakukan. Cara ini juga untuk mengurangi stres orangtua dalam menghadapi ABK.”
Jika ABK kita mengalami keterbatasan dari segi intelektual, lebih baik mencari aspek-aspek lain yang mungkin bisa dikembangkan seperti bidang olahraga, seni atau keterampilan lainnya.
“ABK juga biasanya memiliki kelebihan dibandingkan dengan anak pada umumnya. Oleh karena itu orangtua harus bisa mengembangkan apa yang menjadi kelebihannya.”
Baca: Eko Setiyoasih, Sekolah Gratis untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Menjadi proaktif terhadap ahli yang menangani, guru, serta lingkungan sekitar adalah cara untuk memastikan anak kita memperoleh perlakuan yang tepat dan sesuai bagi dirinya dan sebagai orangtua telah berbuat yang terbaik yang bisa dilakukan untuk anak kita.
Pendampingan orangtua kepada ABK harus dilakukan dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.
“Termasuk dalam mengajarkan kemandirian. Hal ini dilakukan secara bertahap. Jika dilakukan dengan penuh kesabaran dan pengertian, secara bertahap pula waktu akan memproses ABK dapat hidup wajar seperti anak lain pada umumnya.”
Noverita K. Waldan/Tabloid NOVA