Ia menjelaskan, alat ini terdiri dari tiga komponen. Komponen reader yang berfungsi untuk membaca SIM dan STNK. Setelah itu sensor yang terpasang di helm.
"Ada prosesor yang fungsinya mengolah data dari ketiga komponen agar kendaraan bisa berfungsi," kata Heru.
Ia menambahkan di kendaraan juga dipasang saklar. Saklar ini fungsinya untuk menonaktifkan Safety Riding Kit S2-HK. "Kita pasang saklar untuk menonaktifkan alat. Saklar dipasang di tempat tersembunyi agar tidak semua orang tahu," ujarnya.
Saat ini pihaknya sedang menyiapkan untuk membuat alat serupa yang lebih ringkas. Selain itu juga akan segera mengurus hak ciptanya.
"Kita sedang akan membuat lagi generasi kedua, yang lebih sederhana. Hak cipta juga akan kita ajukan," sebutnya.
Wijaya Kusuma / Kompas.com