Perawatan facial wajah sejatinya diperuntukkan untuk menjaga kesehatan kulit wajah. Dengan facial wajah, kulit kusam yang penuh komedo dan jerawat semestinya bisa diatasi dan justru lebih bersih.
Tapi, banyak kasus di Indonesia, bahkan mungkin pernah Anda alami sendiri bahwa sehabis facial wajah malah ‘gatel-gatel’ dan semakin jerawatan? Kira-kira apa penyebabnya? Mengapa facial yang seharusnya bertujuan membersihkan wajah malah membuatnya semakin rusak?
Ini 5 kemungkinan yang menjadi alasan kenapa facial wajah malah membuat muka Anda semakin iritasi, gatal-gatal, dan jerawatan.
Baca: Facial Oksigen Bikin Wajah Nampak Lebih Muda dan Segar
Perawatan tersebut tidak dirancang secara spesifik sesuai kebutuhan dan masalah kulit Anda Menurut Lori Anderson seorang ahli estetika kulit, ketika seorang klien atau konsumen memilih jenis facial dalam daftar yang ditawarkan di klinik atau salon kecantikan, maka dia harus bersikap jeli. Dalam artian, dia harus tahu atau bertanya dan memilih mana varian facial yang boleh atau tidak boleh dilakukan bagi tipe jenis kulitnya.
“Facial yang di-custom atau dirancang sesuai masalah kulit Anda lebih efektif ketimbang sembarangan facial. Ini sangat penting agar wajah tidak malah iritasi setelah perawatan facial,” jawab Lori.
Jangan asal pengelupasan dan scrubbing Bagi kulit sensitif, jenis facial manapun yang memasukkan rangkaian scrubbing harus dihindari. Mengapa? Sebab, kulit sensitif lebih rentan terhadap bahan atau tindakan gesekan seperti scrubbing. Meskipun scrubbing bermanfaat mengangkat sel kulit mati yang memicu kekusaman kulit.
“Beautician atau pakar kecantika kulit harus mengevaluasi terdahulu soal masalah pengelupasan kulit. Termasuk soal kebiasaan scrubbing di rumah. Dikhawatirkan ada efek samping bagi kulit sensitif,” terang Lori.
Baca: Facial Tanpa Rasa Sakit dari 5 Klinik Kecantikan di Jakarta
Kandungan bahan facial wajah yang digunakan tidak sesuai jenis kulit atau salah Kulit wajah harus dirawat dengan bahan kandungan yang benar serta produk yang aman dan sesuai jenis kulit tanpa menimbulkan inflamasi. Kandungan bahan facial yang keliru atau salah memicu iritasi dan kemerahan yang akhirnya bisa saja menyebabkan jerawat.
“Jika bahan yang digunakan terlalu banyak mengandung minyak esensial dan bahan kandungan aktif bisa saja kulit klien jadi lebih sensitif dan bereaksi lebih penyebab awal kerusakan wajah,” tambah Lori.
Baca: Facial Endermolift Bikin Kulit Wajah Cerah dan Kencang
Mesin steamer digunakan terlalu lama dan dekat dengan kulit Pakar estetika kulit wajah para artis, Susan Ciminelli, menjelaskan bahwa mesin steamer atau penghangat yang biasa digunakan sesaat setelah facial menggunakan teknologi listrik dan lampu pemanas dapat saja merusak kulit.
“Mesin pemanas wajah seharusnya diaplikasikan di wajah hanya selama 5 sampai 7 menit saja dengan jarak 10 inchi dari wajah agar kulit tidak terbakar. Mesin pengering akan membantu melembutkan kulit dan persiapan menuju ekstraksi kulit. Mesin steamer akan memicu inflamasi dan hiperpigmentasi kulit,” ujar Susan.
Susan menyarankan untuk membersihkan kulit wajah sebanyak dua kali setelah proses ektraksi kulit karena selama ekstraksi bakteri yang tidak diinginkan akan keluar dan menempel pada kulit dengan mudah.
Baca: Wajah Kencang Bebas Keriput dengan Perawatan Facial Air Molekul
Alat perawatan facial tidak steril dan higienis Banyak perawatan facial menggunakan alat khusus seperti halnya spons dan handuk. Membersihkan perawatan facial tidak sekedar dicuci saja, melainkan harus dibersihkan dengan alkohol dan air panas serta direndam untuk membuang kotoran, kuman, bakteri dan lainnya.
“Cuci handuk secara berkala setelah selesai digunakan pada setiap klien. Cara ini ampuh mencegah menempelnya bakteri. Hindari mencuci wajah menggunakan produk yang mengandung deterjen karena bisa mengeringkan kulit,” saran Susan.
Sumber: Yahoo Shines