Tabloidnova.com- Membersihkan telinga sangat penting untuk menjaga kesehatan. Salah satu yang paling sering digunakan adalah cotton buds. Selain harganya terjangkau, alat pembersih telinga ini mudah didapat.
Padahal, tahukah Anda kalau membersihkan telinga menggunakan cotton buds tidak dianjurkan. Apa sebabnya?
"Prinsipnya tidak dizinkan memasukkan benda di liang telinga. Karena satu, tidak kelihatan. Kedua bukannya kotorannya keluar, tapi malah terdorong terus ke dalam dan menumpuk," kata dr. Harim Priyono, SpTHT-KL(K) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Salemba, Jakarta Pusat.
Lebih lanjut, ia menganjurkan orang tua untuk membiasakan membersihkan telinga buah hatinya dengan berkunjung ke dokter, bukan membersihkan telinga sendiri menggunakan cotton buds atau alat lainnya.
Kunjungan ke dokter untuk membersihkan telinga ini bisa dijadwalkan enam bulan sekali, sama seperti ke dokter gigi
"Cukup ke dokter THT seperti ke dokter gigi, yakni enam bulan sekali untuk cek," imbuhnya.
Sejatinya, telinga tidak perlu dikorek-korek dengan alat untuk membersihkan kotoran. Telinga bisa secara alami mendorong kotoran keluar . Tentunya dengan kemampuan alami telinga tersebut bisa memudahkan kita membersihkan tanpa harus memasukan alat pembersih telinga jenis apa pun.
"Normalnya telinga sudah diciptakan kulitnya itu tumbuh keluar. Kotoran itu dihantar keluar. Jadi kalau kita pegang terkadang, oh, ada serbuk ya, itu sudah diciptakan seperti ban berjalan, tidak perlu dikorek-korek," imbuhnya.
Terlalu sering membersihkan telinga pun ternyata tidak dianjurkan dokter. Sebab, telinga yang terlalu bersih ternyata juga tidak baik.
Di liang telinga manusia wajarnya memproduksi minyak yang disebut serumen. Minyak telinga tersebut berfungsi untuk melindungi liang telinga dari bakteri dan jamur.
"Telinga yang terlalu bersih juga tidak sehat. Karena apa? Liang telinga punya minyak namanya serumen, sebagai anti jamur dan anti bakteri," tutupnya.
Bila sering membersihkan telinga, secara otomatis serumen yang menempel pada liang telinga akan semakin terkikis dan tidak bisa melindungi telinga dari jamur dan bakteri.
Sehingga, telinga bisa dengan mudah menjadi sarang bakteri atau jamur dan rentan infeksi.
Menda Clara Florencia