Seorang balita meninggal di Yayasan Tunas Bangsa. yayasan ini muncul ke permukaan setelah beberapa temuan yang mencengangkan dan memprihatinkan dari panti asuhan, jompo, lansia dan orang gila yang dibawah pengelolaannya.
Yayasan yang diketahui dikelola oleh perempuan bernama Lili ini ternyata sudah dua tahun silam habis masa izinnya. Belum ada data yang pasti sejak kapan Yayasan Tunas Bangsa ini berdiri.
Namun dari data izin pendirian panti jompo, lansia dan orang gila di kilometer 20 Lintas Timur, Tenayan Raya, mendapat izin dari Dinsos Riau sejak tahun 2003.
Beberapa panti yang dibawah yayasan Tunas Bangsa tersebar di beberapa titik di wilayah Pekanbaru. Panti asuhan untuk anak berada di Jalan Singgalang V, Tenayan Raya.
Baca juga: Astaga, Seorang Penghuni Panti Jompo Terpaksa Makan Kecoa
Panti jompo dan orang gila di kilometer 13 Jalan Lintas Timur. Kemudian rumah fakir miskin, jompo, lansia dan orang gila di kilometer 20 Jalan Lintas Timur, Tenayan Raya.
Namun hasil penyelidikan ternyata Panti jompo dan orang gila di kilometer 13 Jalan Lintas Timur tidak berfungsi lagi.
Lokasi dipindahkan ke Jalan Cendrawasih Gang Nuri. Pengelolaan ketiga panti ini ternyata jauh dari kata layak. Penghuninya dibiarkan terantar dan kondisi lingkungan yang kumuh.
Kenyataan tersebut yang menjadikan Yayasan Tunas Bangsa kini mendapat sorotan.
Baca juga: Dituduh Menghamili, Office Boy Nekat Bunuh Gadis Panti Asuhan
15 Januari 2017 salah satu penghuni Panti Asuhan milik Yayasan Tunas Bangsa di Jalan Singgalang V, Kecamatan Tenayan Raya, Zikli balita 18 bulan meninggal dunia. Zikli disebut demam tinggi oleh pihak panti asuhan.
25 Januari 2017 kematian Zikli dilaporkan ke Polresta Pekanbaru. Paman korban bernama Dwiyatmoko menyebutkan ada keganjilan dari tubuh Zikli.
26 Januari 2017 Lembaga Perlindungan Anak melakukan penyisiran mencari tahu keluarga korban serta kondisi panti asuhan tempat zikli dirawat. Ternyata dalam penyisiran terungkap fakta kumuhnya area panti.
Makanan juga ditemukan digigit tikus. Banyak baju, celana dan berbagai kain bantuan yang bertumpuk-tumpuk di beberapa sudut ruangan.
Budi Rahmat / Tribunnews