Psikolog Ungkap Alasan Mengapa Perempuan Modern Lebih Mudah Ucapkan Cerai

By , Rabu, 1 Februari 2017 | 04:30 WIB
Kok Si Dia Jadi Gampang Ngambek (Nova)

Membangun rumah tangga memang tak semudah membalik telapak tangan. Berbagai cobaan akan terus muncul di setiap kesempatan.

Sayangnya, tak semua pasangan mampu bertahan. Ada pula perempuan yang memutuskan meminta bercerai meski pernikahannya baru hitungan bulan. Cara pintas ini dilakukan dengan berbagai alasan. Dari yang mengaku tidak dinafkahi hingga pudarnya rasa cinta.

"Memang zaman dulu, kebanyakan pernikahan terjadi karena dipaksakan. Tapi, sekarang banyak perempuan-perempuan yang mandiri secara finansial, punya karier, penghayatan dirinya yang positif sehingga memilih untuk hidup sendiri. Namun, ketika memutuskan menikah ternyata dalam pernikahannya ia tidak bahagia," ujar psikolog Rosalina Verauli. M.Psi saat dihubungi tabloidnova.com.

Baca: Psikolog Ungkap Alasan Mengapa Perempuan Modern Lebih Mudah Ucapkan Cerai

Ia mengatakan, banyak pasangan yang terpaksa bercerai di usia pernikahan yang masih sangat muda. Dengan diiringi beberapa faktor. Misalnya, dalam pencarian nafkah.

"Dulu peran pencari nafkah hanya satu arah dari suami. Wanita lebih baik tak bekerja dari pada meninggalkan suami, kedua malu itu penting. Sehingga kadang kala orang bertahan dalam pernikahan yang tak membahagiakan demi malu dan gengsi keluarga."

Baca: Hati-hati, Lima Tahun Pertama Pernikahan Rentan Perceraian karena 7 Masalah Ini

Tapi, itu dulu. Sekarang, "Toleransi orang tentang perceraian sekarang lebih terbuka," papar Vera.

Lalu, soal hadirnya orang ketiga, Vera selalu menilai, ini bukan masalah dalam perceraian. Karena adanya orang ketiga, justru muncul lantaran adanya permasalahan tak terselesaikan dalam rumah tangga kedua belah pihak.

"Kalau dibilang perselingkuhan, kebalik. Perselingkuhan muncul karena ada permasalahan sebelumnya dari rumah tangganya. Jadi bisa dipikirkan, perselingkuhan itu karena masalah apa awalnya," imbuh Vera.