Olahraga merupakan kegiatan yang dianjurkan untuk dilakukan setiap hari.
Selain membuat bugar, gerakan selama latihan dilakukan mampu melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.
Dr. Rachmat Wisnu Hidayat, SpKO mengatakan keuntungan berlipat akan didapat jika sejak muda seseorang gemar berolahraga. Baik jenis olahraga individual maupun berkelompok.
"Orang dewasa muda (20-30 tahun), kondisi sehat faktor risiko penyakit jantung dan metaboliknya normal, gula dan tekanan darah normal, tidak merokok, tidak ada risiko penyakit genetik artinya dia memiliki faktor risiko rendah dan bebas memilih olahraga baik yang individual maupun yang berkelompok," katanya saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan.
Namun, sayangnya, dewasa ini baik laki-laki maupun perempuan berusia sekitar 30 tahun banyak yang sudah terkena diabetes, kolesterol, penyakit jantung hingga potensi serangan stroke.
Mengapa itu terjadi?
"Karena orang dewasa muda banyak yang kegemukan, kurang istirahat, banyak makanan tinggi kalori, gula, lemak jenuh, level stresnya tinggi, sering mengonsumi makanan berpengawet dan pewarna sehingga kondisi kesehatan memburuk."
Menurut dokter yang akrab disapa Wisnu ini, meski individu menjalani pola hidup yang disebut di atas (kurang sehat) tetap perlu berolahraga. Baik dalam intensitas ringan maupun sedang.
Sebab dengan asupan makan yang benar dan olahraga, bukan tak mungkin dapat memperbaiki kualitas kesehatan seseorang.
"Ketika dia melakukan olahraga terjadi peningkatan denyut nadi, (walau napas terengah-engah) tapi sesekali bisa berbicara itu tanda olahraga yang dilakukan berintensitas sedang."
Dr. Wisnu juga menjelaskan parameter keberhasilan olahraga bagi mereka yang punya keluhan kesehatan bisa dilihat dari beberapa hal. Antara lain:
1. Denyut nadi
Rajin olahraga membuat denyut nadi lebih terkontrol. Tanda olahraga yang dilakukan berhasil bisa dilihat dari indikator denyut nadi berkisar 60-70 per menit.
2. Tekanan darah
Selain denyut nadi, ciri olahraga yang efektif bagi tubuh adalah tekanan darah yang stabil. Yakni sekitar 110/80 mmHg.
3. Berat badan
"Kemudian berat badannya stabil atau terjadi penurunan berat badan," kata Dr. Wisnu.
4. Dosis obat berkurang
Jika punya tekanan darah tinggi tapi rutin berolahraga dengan baik, pengaruh positifnya bagi tubuh adalah, "Tidak lagi mengonsumsi obat hipertensi atau dosis obatnya yang berkurang."
5. Kolesterol berkurang
Tanda lain dari olahraga yang efektif adalah menurunnya kadar kolesterol dan diabetes (gula darah). Bahkan, bisa turun mendekati angka normal.
Nah, kelima tanda tadi menunjukkan program olahraga yang dijalani berhasil. Tentu saja dengan didukung pola makan dan diet sehat.
Sebab, "Kalau cuma salah satu jadi tak maksimal. Malah risiko lebih tinggi untuk terkena diabetes dan penyakit tidak menular lainnya."