Sebagian besar waktu anak di masa kecilnya tentu banyak diisi dengan waktu bermain. Kegiatan menyenangkan ini dipercaya memberi beragam manfaat.
Mulai dari belajar mengenal lingkungannya, mengeksplorasi benda-benda di sekitar, mengasah kemampuan motorik kasar dan halus, melatih perkembangan emosi, mengenalkannya pada aspek audio visual dan banyak lagi.
Baca: Senang Main Sepeda Tanda Anak Cerdas dan Sehat
Selain memperhatikan jenis mainan yang memberi stimulasi bagus bagi perkembangan anak, ada hal lain yang juga harus diperhatikan orang tua yaitu kebersihan mainan yang digunakan anak sehari-hari.
Sebab tak jarang, mainan yang dipakai kotor karena ketumpahan makanan atau minuman, dihinggapi debu hingga serangga. Hal ini tentu menjadi sumber penyakit bagi si anak.
Baca: Jangan Sembarangan Menarik Lengan Anak 1-4 Tahun Saat Bermain
Lalu, bagaimana cara yang benar agar mainan anak tersebut tetap bersih? Apakah harus dicuci, terlebih jika mainan tersebut baru dibeli?
Menjawab kekhawatiran ini, dr. Markus M. Danusantoso, SpA mengatakan sebenarnya mainan anak tak mesti dicuci secara rutin. Hanya saja, ibu harus lebih menjaga mainan agar tidak terhindar dari kuman yang berdampak buruk bagi anak.
"Menjaga kebersihan mainan tak perlu cara khusus. Kalau mainan direndam air panas yang ada rusak mainannya, termasuk juga mengelap mainan dengan alkohol agar steril. Tidak perlu. Yang penting lingkungannya bersih, itu saja," katanya saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
Baca: Iseng Rekam Video Anaknya Bermain, Edi Dapat Ratusan Juta Per Bulan. Wow!
Namun, dalam memilih mainan pada anak, dokter yang berpraktik di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading ini menyarankan orang tua harus memperhatikan beberapa hal. Di antaranya bahan yang bagus, warna hingga tekstur mainan itu sendiri.
"Mainan yang bagus pertama ada warnanya. Soal bahan, kalau mainan itu sudah dikeluarkan sertifikatnya akan menjamin warnanya enggak akan luntur, cat-catnya juga tidak berbahaya, hal-hal itu yang harus terjamin."
Nah, ketika proses bermain, setiap anak tentu harus didampingi orang tua. Alasannya, "Bisa jadi anak sedang kondisi tantrum, lalu menyakiti dirinya dengan mainan yang ada di sekitarnya. Makanya, meski mainannya aman, tapi anak harus tetap didampingi orang dewasa," jelasnya lagi.