Tak Perlu Panik, Kenali 5 Benjolan yang Bukan Penanda Kanker Payudara

By nova.id, Kamis, 1 Juni 2017 | 05:30 WIB
Alasan Kanker Payudara Bisa Keluarkan Bau Tak Sedap (nova.id)

Menemukan benjolan di payudara bisa jadi mimpi buruk bagi semua orang, khususnya perempuan. Namun, sebelumnya Sahabat NOVA perlu mengetahui tak semua benjolan merupakan tanda Anda mengalami kanker payudara.

Beberapa benjolan tersebut bisa jadi berupa tumor jinak yang cenderung tidak berbahaya. Untuk itu, rutinlah lakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) dan ketika menemukan benjolan, wajib perhatikan beberapa ciri benjolan pada kelainan payudara dibawah ini:

1. Kelainan fibrokistik

Kebanyakan benjolan payudara merupakan fibrosis atau kista yang merupakan perubahan abnormal pada jaringan payudara dan tidak bersifat ganas atau non kanker. Biasanya benjolan ini terasa sakit dan bengkak terutama menjelang menstruasi.

Benjolan yang terasa di payudara mungkin lebih dari satu dan terkadang dari puting akan keluar sedikit cairan berwarna keruh. Keadaan ini cenderung umum dialami oleh wanita usia produktif dan dapat terjadi di salah satu payudara atau di kedua payudara.

Baca: #29CaraSehat: Yuk, Rutin Periksa Payudara Sendiri di Rumah dengan 4 Cara Ini

2. Fibrosis

Jaringan ini hampir mirip dengan jaringan luka. Jika diraba, fibrosis pada payudara akan terasa kenyal, padat, dan keras. Kelainan ini tidak akan menyebabkan atau berkembang menjadi kanker payudara.

Penelitian terkait meningkatnya risiko kanker payudara pada mereka yang menderita kelainan fibrokistik menghasilkan kesimpulan yang beragam. Ada yang mengatakan bahwa jika memiliki kelainan fibrokistik maka risiko kanker payudara di kemudian hari akan meningkat, namun ada juga yang  menyatakan sebaliknya.

Baca: Jenis Pemeriksaan Kanker Payudara

3. Kista

Kista adalah kantung yang berisi cairan. Adanya kista biasanya baru terdeteksi ketika ukurannya sudah membesar atau disebut (kista makro) di mana ukurannya mencapai 2,5-5 cm. Pada tahap ini Anda sudah dapat merasakan adanya benjolan pada payudara.

Tapi, kista cenderung membesar dan menjadi lunak ketika mendekati masa menstruasi. Benjolan kista biasanya berbentuk bulat atau lonjong dan mudah digerakkan atau berpindah-pindah ketika disentuh, seperti menyentuh kelereng. Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan data yang akurat apakah benjolan benar-benar kista. Sama seperti fibrosis, kista juga tidak meningkatkan risiko Anda terhadap kanker payudara.

Baca: 10 Gejala Kanker Payudara Stadium 4 yang Bisa Dilihat Langsung

4. Fibroadenoma

Merupakan salah satu jenis tumor jinak yang paling sering dialami wanita. Ciri-cirinya adalah bisa digerakkan atau berpindah-pindah tempat, Jika ditekan, benjolannya akan terasa padat atau solid, berbentuk bulat atau oval, serta kenyal.

Biasanya benjolan payudara ini dialami mereka yang berusia 20-30 tahun dan tidak menimbulkan rasa sakit ketika ditekan. Selain itu, benjolan fibroadenoma cenderung perlu waktu lama untuk bertambah besar, dan bukan tak mungkin menjadi sangat besar (giant fibroadenoma).

Fibroadenoma tidak akan berkembang menjadi kanker, dan sama seperti fibrosis serta kista, penelitian terkait apakah fibroadenoma dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara di kemudian hari masih belum memberikan jawaban pasti.

Baca: 10 Gejala Kanker yang Kerap Diabaikan

5. Intraductal papilloma

Merupakan suatu tumor jinak, non kanker, yang terbentuk pada kelenjar susu. Biasanya intraductal papilloma teraba berupa satu benjolan cukup besar yang terletak dekat dengan puting, atau bisa juga berbentuk beberapa benjolan kecil yang terletak jauh dari puting.

Ukuran dari benjolan tumor ini berkisar antara 1-2 cm, bisa lebih besar atau bahkan lebih kecil tergantung di mana benjolan tersebut tumbuh. Terbentuk dari kelenjar, sel fibrous, dan pembuluh darah, intraductal papilloma lebih sering terjadi pada mereka yang berusia 35 sampai 55 tahun.

Jika intraductal papilloma terdiri hanya dari satu benjolan saja dan berada dekat dengan puting, kondisi ini biasanya tidak dianggap dengan peningkatan risiko kanker payudara.

Tetapi multiple papillomas alias tumor yang lebih dari satu dan tersebar di payudara jauh dari puting, dapat membuat risiko Anda untuk menderita kanker payudara di kemudian hari sedikit meningkat. Ini karena multiple papillomas sering dikaitkan dengan suatu keadaan pre-kanker yang disebut atypical hyperplasia.

Baca: Inilah 3 Bahan Kimia Penyebab Kanker Payudara

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa biasanya benjolan payudara yang jinak dan tidak berbahaya memiliki beberapa karakteristik berikut:

Untuk diagnosis yang lebih jelas, tentu Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter. Pemeriksaan lanjutan (seperti USG dan mammografi) mungkin dibutuhkan dan akan memberikan hasil yang lebih akurat terkait benjolan di payudara Anda.

sumber: HelloSehat