Ubah dari Sekarang, 3 Kebiasaan Buruk yang Sering Dilakukan Saat Menstruasi

By nova.id, Jumat, 3 Februari 2017 | 06:45 WIB
Nyeri Jelang Haid? Konsumsi 5 Makanan Pereda Gejala Pra-Menstruasi Ini! (nova.id)

Sejumlah hal umum dilakukan wanita untuk mengatasi rasa nyeri atau tidak nyaman ketika menstruasi. Tapi ada 3 hal yang sebaiknya tidak dilakukan saat menstruasi.

Apa saja?

1. Banyak minum soda

Beberapa wanita Indonesia beranggapan bahwa minuman bersoda bisa membantu menstruasi cepat selesai karena darah yang keluar lebih banyak.

Padahal, hingga kini, belum ada penelitian medis yang bisa membuktikan keterkaitan antara konsumsi minuman berkarbonasi dengan siklus menstruasi yang telah beredar turun menurun ini.

Minum minuman berkafein justru akan memperburuk gejala tidak nyaman dari menstruasi, menurut dr. Joseph Mercola, pendiri Optimal Wellness Center di Illinois, Amerika Serikat.

Baca: Minuman Bersoda Bikin Haid Lancar?

Kafein adalah obat perangsang yang bisa meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung. Sebagai cara alternatif penanggulangan nyeri PMS, banyak pula wanita yang mengonsumsi minuman berkafein untuk memulihkan tenaga.

Peningkatan kafein sebenarnya justru menyebabkan rasa nyeri PMS yang meningkat, ketegangan, kecemasan, masalah tidur, dan kecapekan yang amat sangat.

Konsumsi kafein yang tinggi berkaitan dengan tingkat estrogen tinggi, yang bisa meningkatkan risiko mengembangkan kanker payudara dan endometrium.

Baca: Normalkah Jika Darah Mens Bergumpal-gumpal dan Menghitam?

2. Konsumsi makanan asin

Beberapa wanita melaporkan mereka cenderung memilih untuk memakan makanan asin saat sedang menstruasi.

Padahal, makanan-makanan bersodium tinggi bisa memperburuk rasa kembung dan tidak nyaman yang Anda alami, selama PMS dan menstruasi berjalan.

Baca: Benarkah Makin Banyak Darah Menstruasi Makin Gampang Hamil?

3. Jarang ganti pembalut

Darah adalah medium yang paling rentan terhadap penyakit. Menggunakan pembalut yang itu-itu saja dalam sehari akan menjadikannya sebagai sarang tumbuh kuman dan bakteri.

Selain itu, darah menstruasi yang “bocor” akibat pembalut yang kepenuhan bisa menimbulkan reaksi radang pada organ kelamin jika tidak dibersihkan.

Reaksi radang ini biasanya ditandai dengan kulit menjadi gatal, merah, basah, perih, berbau tidak enak, dan berair.

Maka runtinlah mengganti pembalut Anda minimal 2 kali sehari.

Sumber: HelloSehat