Tiga Kondisi Tubuh yang Membuat Perempuan Tak Bisa Melahirkan Normal

By Ade Ryani HMK, Jumat, 10 Februari 2017 | 01:54 WIB
Bagaimana rasa sakit saat melahirkan? (Ade Ryani HMK)

Persalinan normal menjadi dambaan sebagian perempuan yang menganggap fase menjadi seorang ibu terasa lengkap dalam proses tersebut. Ada yang menyebut rasa sakit yang dilalui tak sebanding dengan kebahagiaan yang dirasakan ketika memeluk buah hati tercinta.

Terlebih, melahirkan dengan cara normal tak memerlukan perawatan khusus setelahnya. Selain pulih lebih cepat, tak ada bekas luka yang mesti dialami seperti persalinan cesar.

Baca: Dari Langsing Hingga KB Alami, Manfaat Menyusui Bayi dengan ASI Ekslusif

Akan tetapi, dokter kandungan mungkin akan menganjurkan calon ibu tidak bersikeras melakukan persalinan normal dalam kondisi medis tertentu.

Seperti dijelaskan oleh dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp.OG. dari Rumah Sakit Pondok Indah terdapat tiga kondisi medis yang menyebabkan perempuan tak bisa melahirkan secara normal. Yakni apabila mengalami gangguan berikut:

1. Memiliki mata minus

Apabila seseorang memiliki minus mata yang tinggi namun retinanya tidak tipis, maka bisa saja lahir normal. Namun, pada trimester akhir kehamilan, pemilik minus mata tinggi sebaiknya berkonsultasi mengenai kondisi retina matanya terlebih dahulu dengan dokter spesialis mata.

"Khawatirnya kuatnya tekanan saat mengejan dapat memecahkan retina bila retina matanya tipis."

2. Asma

Asma disebabkan karena ada penyempitan jalan napas sehingga menyebabkan gejala sesak napas. Beberapa pemicu asma yaitu debu, dingin, polusi, asap rokok, alergi, iritasi, infeksi, stress, dll. Jika asma kambuh saat hamil bisa menyebabkan janin kekurangan oksigen. 

Untuk melahirkan secara normal dibutuhkan faktor penunjang seperti kekuatan ibu, kondisi janin baik, dan jalan lahir yang memadai. Ibu hamil yang memiliki riwayat asma tetap bisa melahirkan secara normal selama kondisi memungkinkan.

Konsultasikan masalah persalinan kepada dokter kandungan. Dokter akan menilai kondisi ibu dan memutuskan metode persalinan yang paling aman.

BACA: Menikah 2 Minggu, Usia Kehamilan Sebulan? Jangan Panik, Ini Penjelasan Dokter

3. Diabetes Gestasional

"Kalau diabetes terkontrol, berat bayi kurang dari 4 kg, kondisi ibu bagus, boleh lahir normal. Tapi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi risiko pada janin jika sudah dinyatakan menderita diabetes gestasional, salah satunya adalah menjaga kadar gula darah agar tetap dalam batas normal."

Baca: 6 Fakta Tentang Rasa Sakit Saat Melahirkan

Maka setelah melahirkan dianjurkan agar ibu segera menyusui bayi secara eksklusif. Dengan sejuta manfaatnya, ASI punya efek positif dalam metabolisme glukosa dan bisa menurunkan risiko obesitas serta diabetes pada anak.