Banyak mitos tentang bentuk rahim yang membuat wanita sulit hamil. Salah satu yang sering disebut adalah ‘rahim tinggi’. Betulkah secara medis?
Ternyata istilah ‘rahim tinggi’ tidak adadalam kamus kedokteran. "Istilah 'rahim tinggi' tidak dikenal dalam dunia kedokteran," jelas dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp.OG., dari RS Pondok Indah, Jakarta kepada Nova.id melalui surat elektronik.
Baca: Kisah Panjang Dibalik Perjuangan Cynthia Lamusu dan Surya Saputra 8 Tahun Menanti Buah Hati
Ia pun menjelaskan, seorang wanita mungkin sulit untuk memiliki keturunan, karena letak dan bentuk dari rahim. Sementara itu, ia pun menjabarkan beberapa gambar macam-macam bentuk rahim yang abnormal.
Baca: Kim Menghadapi Kenyataan, Menghadapi Test Pack yang Selalu Negatif
Hypoplasia
Bentuk rahim dengan hypoplasia adalah rahim yang mengalami penurunan jumlah sel. Sehingga bentuk rahim pun menjadi kecil atau kerdil.
Unicornuate
Pada kasus unicornuate, pada gambar terlihat rahim hanya memiliki satu buah tanduk, karena ada kelainan jaringan. Tanduk satunya terlihat lebih rendah. Pada kelainan ini juga, ukuran rahim lebih kecil dari normalnya.
Didelphus
Kelainan jenis ini sedikit unik, bisa dilihat di situ rahim memiliki dua rongga di bagian dalam.
Bicornuate
Pada dasarnya rahim wanita berbentuk seperti tanduk dan pada intinya menyerupai bentuk buah pear. Namun pada kasus Bicornuate, bentuk rahim cenderung berbeda dari normalnya. Pemilik rahim ini sangat rentan dengan keguguran.
Septate
Pada bentuk Septate, rahim dibagi oleh dinding otot atau septum. Bentuk ini membuat wanita sulit untuk hamil. Jika hamil sekalipun potensi keguguran sangat besar.
Arcuate
Bila anda lihat secara sekilas, bentuk rahim Arcuate ini tidak ada yang salah. Namun, coba perhatikan bagian atas rahim, di sana ada cembungan. Kelainan bentuk ini tidak terlalu sulit bagi wanita untuk hamil.
DES Drug Releated
Jenis rahim ini sangat berbeda dari keenam jenis rahim di atas. DES ada jenis zat yang mengganggu endoktrin. Sehingga penggunaan DES, dapat menyebabkan kanker servik. Jika pada ibu hamil, penggunaan DES bisa membuat bayi cacat sejak dalam kandungan.
Menda Clara Florencia/Tabloidnova.id