Perbedaan Kesuksesan Inseminasi untuk Perempuan Usia 30 dan di Atas 40 Tahun

By Dionysia Mayang, Kamis, 23 Februari 2017 | 08:30 WIB
Inseminasi adalah alternatif pertama yang dianjurkan dokter untuk memiliki keturunan. Nah, jika dilakukan pada perempuan usia 30 dan di atas 40 tahun, inseminasi memiliki perbedaan faktor keberhasilan. Apa maksudnya? (Dionysia Mayang)

Anda dan pasangan sedang mempertimbangkan untuk melakukan prosedur inseminasi untuk memiliki keturunan? Jangan lupa untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan inseminasi, ya.

Inseminasi sendiri adalah sebuah prosedur pembuahan dengan bantuan teknologi di mana sperma pasangan dimasukan ke dalam rahim dengan kateter. Dr. Yassin Yanuar MIB, SpOG., MSc dari RS Pondok Indah, Jakarta mengatakan, ada beberapa hal yang bisa mengurangi keberhasilan dari prosedur inseminasi.

Baca: Atasi Infertilitas, Metode Inseminasi Juga Mampu Hasilkan Bayi Kembar. Benarkah?

“Perhatikan umur saat akan melakukan inseminasi. Bila umur perempuan di atas 40 tahun, cadangan telur dan kualitas telurnya sangat rendah, berbeda dengan perempuan dengan usia 20-30 tahun,” sebutnya.

Selain itu, perhatikan juga kondisi rahim, apakah kedua tuba ovarium tersumbat atau ada kontraindikasi. Kontraindikasi juga akan mengurangi keberhasilan inseminasi.

Baca; Ini 6 Alasan Mengapa Harus Melakukan Inseminasi

Lalu, perhatikan juga kondisi pasangan Anda. Pria dengan kondisi oglizoospermia berat atau memiliki sperma sedikit juga tentunya akan berpengaruh pada keberhasilan inseminasi.

“Pada dasarnya, inseminasi akan berhasil bila kedua pihak, baik dari dokter dan juga pasangan melakukan kerjasama baik. Inseminasi akan berhasil bila kriteria yang dipenuhi dan adanya penanganan yang tepat,” jelas Dr. Yassin.

Dionysia Mayang/NOVA.id