Jangan Biarkan Anak Terbiasa Berkomentar Negatif Ala 'Haters' di Media Sosial

By Dionysia Mayang, Rabu, 1 Maret 2017 | 09:45 WIB
Jangan Biarkan Anak Terbiasa Berkomentar Negatif Ala 'Haters' di Media Sosial (Dionysia Mayang)

Media sosial memiliki dampak yang begitu luas bagi kehidupan kita sehari-hari. Tak hanya untuk mengunggah foto dan video kegiatan pribadi, tapi juga untuk belanja online, menjalin pertemanan, dan tentu saja mengintip apa yang dilakukan tokoh idola.

Kegiatan ini pun tak hanya disukai orang dewasa. Anak-anak pun sudah amat fasih menggunakan gadgetnya untuk mengakses berbagai macam media sosial yang mereka miliki. Tentu saja hal ini bagai pisau bermata dua. Tingkat kematangan anak memproses sebuah informasi tidak sama seperti orang dewasa. Itu sebabnya, banyak orang tua khawatir akan dampak buruk media sosial pada anak-anak mereka.

Baca: Duh! Artis-artis Ini Sering Diserang Haters

Terlebih, saat ini begitu mudahnya seseorang menjadi 'haters',  ini adalah sebutan untuk mereka yang membenci tokoh idola dengan melontarkan komentar-komentar negatif di kolom media sosial.

Bukan cuma usia dewasa, tapi anak-anak pun rentan menjadi bagian dari mereka. Menanggapi fenomena ini, Anindita Citra, S.Psi., M.Psi., psikolog dari Light House Indonesia menjelaskan, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk memantau keseharian anak.

"Ingatkan anak, bahwa apa yang dilihat dari media sosial pasti memiliki kekurangan juga kelebihan. Apalagi, saat ini mudah sekali untuk memberikan komentar pada akun-akun yang bahkan tidak dikenal," kata Citra.

Baca: Ini Anto, Haters Deddy Corbuzier yang Langsung Digelandang ke Jakarta!

Menurutnya, anak harus diberi penjelasan bahwa tidak semua yang bisa dianggap sebagai kejelekan seseorang harus dikomentari apalagi diekspos.

Anak harus paham, bahwa komentar-komentar terutama komentar negatif tak akan membuat keadaan lebih baik. Terbiasa untuk berkomentar negatif juga tentunya tak baik untuk pola pikir anak yang masih dalam tahap belajar.

“Sebaiknya, orang tua juga harus selalu mengontrol pemakaian gadget anak. Tanpa perhatian dari orangtua, bisa jadi anak akan tumbuh tanpa rasa empati pada orang lain,” tutup Citra.