Mungkin tak banyak orang yang memiliki kesempatan seperti Raisa yang bisa bekerja sesuai passionnya sehingga bisa bekerja dengan memakai hati. Karenanya Raisa tak pernah berhenti mengucap syukur bila akhirnya berada di puncak popularitas.
Namun dengan menjadi penyanyi, Raisa menyadari tak cukup memiliki suara yang bagus dan teknik bernyanyi yang baik untuk menempatkannya di posisi sekarang. Tapi kerja keras yang juga menjadi modal utama Raisa dalam merintis karier.
Suka duka pun banyak dilewati olehnya sejak berkarier dalam industri musik Tanah Air. Belum lagi sindiran dan cemooh dari para haters yang membuat Raisa harus tebal telinga.
BACA: Kisah Raisa Membuat Dewi Lestari Menangis
“Sebetulnya kalau ditanya soal haters, sih, pasti ada, malah kalau enggak ada haters tandanya aku belum berbuat sesuatu yang maksimal. Namanya hidup pasti ada saja, kan, yang enggak suka, cuma aku menanggapinya dengan lebih santai. Mungkin dulu awal-awal kalau ada yang menghujat, pastilah kepikiran lama, pasti sakit hati. Tapi kalau sekarang, sih, mencoba lebih bijak, recovery timenya berbeda, jadi enggak lama-lama merasakan sakit,” ungkapnya.
Beruntung, Raisa juga memiliki keluarga yang selalu ada di saat susah maupun senang. Yang selalu mendukung kariernya selama ini. Meskipun Raisa sadar dengan kesibukan yang digelutinya saat ini, ia tak lagi memiliki waktu yang banyak untuk keluarga.
“Penginnya itu bisa punya waktu untuk semua orang, cuma ya itu, susah sekali aku penuhi karena keterbatasan waktu. Tapi, lagi-lagi aku bersyukur punya orangtua yang mengerti aku. Karena mereka tahu aku bekerja dan bukan macam-macam,” ujarnya yang mengaku selalu berusaha meng-update rutinitasnya sehari-hari.
BACA: Raisa dan Impian Besar Itu...
“Paling aku berusaha untuk komunikasi dengan mereka, terutama di Whatsapp grup keluarga. Jadi mereka tahu kegiatan aku setiap hari.”
CAROLINE PRAMANTIE
KOMENTAR