Tahi Lalat Tumbuh Atau Nevus, Bisa Picu Kanker Kulit?

By Dionysia Mayang, Rabu, 8 Maret 2017 | 04:30 WIB
Tahi Lalat Tumbuh, Benarkah Picu Kanker Kulit? (Dionysia Mayang)

Tahi lalat tumbuh atau large congenital melaconyctic nevi (CMN) adalah benjolan bercak yang muncul di kulit kita dan bisa berada di bagian manapun.

Pada dasarnya, CMN merupakan tanda lahir. Ada beberapa jenis CMN, yaitu epidermis, melanosit, dan jaringan nevus.

Nevus bisa ditemukan di bagian tubuh mana saja, dan juga bisa tumbuh seiring pertumbuhan tubuh kita. Besar kecilnya nevus juga tak berpengaruh pada kesehatan kita kok, selama pertumbuhannya tak membuat kita sakit atau terganggu.

Nevus merupakan hal yang biasa. Satu dari 50 orang di setiap 100 kelahiran pasti memiliki nevus kecil.

Sedangkan nevus berukuran sedang ada di setiap 1 dari 20.000 kelahiran, dan nevus berukuran besar ada di setiap 1 dari 500.000 kelahiran.

Pada dasarnya, tahi lalat memiliki risiko terkena melanoma atau kanker kulit lebih besar dibanding bagian kulit yang normal. Semakin besar ukuran tahi lalat, semakin besar pula risiko terkena penyakit kanker kulit.

Tak ada salahnya kita membiarkan nevus tetap ada di tubuh kita, namun kita juga bisa mengangkatnya dengan operasi kulit bila memang kita terganggu.

Sumber : www.nevus.org