Ini Kondisi Pascabanjir dan Longsor di Lima Puluh Kota

By Edwin, Sabtu, 11 Maret 2017 | 03:15 WIB
Darurat bencara banjir di Kabupaten Limapuluhkota, Sumatera Barat (Edwin)

Penanganan tanggap darurat di bawah Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor menunjukkan kemajuan. Pemulihan dini yang dilakukan pemerintah daerah dan stakeholders di beberapa sektor membuahkan perkembangan membaik. Dalam pernyataan persnya, BNPB menyatakan bahwa sehak Kamis (9/3) air bersih melalui jaringan pipa PDAM telah mengaliri hingga Kecamatan Pangkalan, Lima Puluh Kota.

Baca : Bencana Banjir Telan 4 Korban Jiwa di Kabupaten Limapuluh Kota

Namun, di wilayah Nagari Sialang, Kecamatan Kapur Sembilan suplai air terkendala mobilisasi dan pemasangan pipa dengan berat hingga 450 kg. Pemasangan pipa tersebut berlokasi di dasar sungai. Pemulihan lain berlangsung di sektor listrik, fasilitas umum, infrastruktur jalan, dan jaringan komunikasi. Sebanyak 99% pelanggan PLN telah mengakses listrik, dan 1% atau sekitar 169 pelanggan masih terus diupayakan penyelesaian perbaikan jaringan.  Di sektor fasilitas umum, sebanyak 68 fasilitas seperti sekolah, mushola dan masjid telah dibersihkan. 

Pada akses jalur darat, jalan putus di KM 187 sudah diperbaiki oleh dinas terkait. Jalur distribusi darat memperlancar perekonomian lokal. Sementara itu, jaringan seluler pada sektor komunikasi di Kecamatan Pangkalan telah aktif, sedangkan di wilayah Nagari Koto Lamo, Kapur Sembilan, masih mati.  

Melalui pemulihan dini yang dilakukan secara cepat, Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB menyatakan bahwa masyarakat sudah beraktivitas normal dengan kondisi kondusif, aman dan terkendali. Di sisi lain, suasana kerja di pemerintahan juga berlangsung baik. 

Sementara itu, penanganan darurat masih terus dilakukan. Salah satunya pendistribusian bantuan kemanusiaan melalui helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Distribusi bantuan melalui udara ini untuk menjangkau wilayah-wilayah terisolasi, seperti Durian Tinggi, Tanjung Jajaran dan Koto Lamo. Bantuan yang diberikan beragam, seperti bahan makanan, sandang, lauk-pauk hingga obat-obatan. 

Terkait dengan penanganan masyarakat terdampak, Pos Komando Tanggap Darurat Banjir dan Longsor telah  mengidentifikasi 3.285 sebagai penerima cash for work. Murid sekolah sudah melakukan kegiatan belajar sejak kemarin (9/3). Dilihat pada dampak bencana, banjir dan longsor Kabupaten Lima Puluh Kota mengakibatkan kerugian materiil sebesar Rp 14 milyar, dengan kerugian terbesar di Kecamatan Harau Rp 4,9 milyar.

Penanganan darurat bencana banjir dan longsor yang memakan 8 warga meninggal dunia ini masih akan berlangsung setelah Kepala Daerah setempat memperpanjang surat keputusan tanggap darurat bencana.