Dari rilis yang diterima NOVA.id penanganan darurat bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat, masih terus dilakukan.
Hujan deras tanpa henti sejak Kamis (2/3) hingga Jumat (3/3) membuat genangan air yang terus membesar dan menyebabkan banjir.
Curah hujan yang tinggi dan terus menerus membuat meluapnya air sungan Maek. Hal ini menyebabkan sejumlah titik banjir di 7 kecamatan. Setidaknya ada 12 titik banjir dengan titik tertinggi dan terparah setinggi 1,5 meter di kecamatan Pangkalan.
Banjir besar ini juga berdampak pada terputusnya jalan lintas Sumatera Barat menuju Riau. Tak hanya bencana banjir saja yang terjadi tetapi juga bencana longsor yang terjadi memperparah keadaan. Sejumlah 9 titik lokasi longsor berada di kecamatan Pangkalan.
Akses jalan menuju kota kecamatan Pangkalan juga terputus dan ikut terkena dampak banjir. Dari informasi yang dihimpun banjir ini juga melumpuhkan akses di Kabupaten Limapuluhkota dengan 13 titik rawan longsor.
Kerugian sementara yang dilaporkan sejumlah 8 unit mobil tertimpa longsor di KM 17 Koto Alam, Kecamatan Pangkalan yang merupakan jalan penghubung Sumatera Barat dengan Riau.
Akibat banjir tersebut, disebutkan menelan 4 korban jiwa.
Upaya yang kini dilakukan oleh tim gabungan BPBD Limapuluhkota bersama Polisi (Brimob), TNI, Basarnas, PLN, Dinas Sosial, Dinkes, dan relawan membersihkan material longsor untuk menuju Kecamatan Pangkalan yang terdampak banjir.
Pencarian dan evakuasi korban 8 mobil yang tertimpa longsor di KM 17 Koto Alam Kec. Pangkalan juga masih terus dilakukan.
BPBD limapuluhkota juga telah menghubungi BPBD Kabupaten Kampar Riau untuk membantu penanganan banjir di Kecamatan Pangkalan dengan berusaha masuk melalui Riau tapi tidak dapat tembus juga karena terhalang longsor.
Sayangnya, logistik dan bantuan perahu karet untuk evakuasi pun juga belum bisa masuk ke wilayah Kecamatan Pangkalan karena terhalang 3 titik longsor besar yang juga tengah dibersihkan.
BPBD Prov Sumbar telah mengirim 1 unit perahu dan masih tertahan longsor bersama tim gabungan.
Kondisi yang masyarakat setempat laporkan yaitu susahnya berkomunikasi karena PLN mematikan listrik di beberapa wilayah terdampak banjir. Beberapa daerah juga disebutkan mengalami blank spot sinyal.
Menurut informasi, pendataan warga terdampak banjir terutama di Kecamatan Pangkalan belum dapat dilakukan dengan maksimal karena belum dapat tembus ke lokasi sehingga data jumlah KK atau jiwa terdampak belum dapat terlaporkan.
Penulis | : | Swita Amallia Alessia |
Editor | : | Swita Amallia Alessia |
KOMENTAR