Batuk dan pilek adalah penyakit “langganan” anak. Tapi ternyata ada pilek yang wajar menyerang anak, ada juga yang harus diwaspadai. Seperti apa bedanya?
Sebenarnya orang tua tak perlu khawatir kalau anak mulai bersin-bersin. Bersin adalah mekanisme tubuh melakukan perlawanan terhadap sesuatu.
"Bersin dan batuk adalah melanisme tubuh melawan sesuatu, jadi biarkan saja," jelas dr. Sakina Umar Sp.THT., kepada Nova.id di RS Siloam Kebon Jeruk.
Tapi kalau batuk dan pilek itu sudah mengganggu pernapasan atau bahkan mengganggu tidur anak, itu sudah tidak biasa.
"Kalau sudah ada gangguan, misalmya gangguan bernapas, lalu gangguan tidur karena batuk atau pilek, segera bawa ke dokter,” sarannya.
Baca:Pertolongan Awal Anak Batuk Pilek dan Meriang Tanpa Harus ke Dokter
Waspada Pilek Ini
Secara umum pilek adalah kondisi normal saat daya tahan tubuh anak turun. Pilek ditandai dengan bersin kemudian keluar lendir dari hidung.
Cairan lendir yang biasa disebut pilek itu bisa berwarna putih bening, hingga kuning kehijauan. Pilek akan hilang ketika daya tahan tubuh anak kembali normal.
Menurut dr. Sakina Umar, tingkat keparahan pilek tidak bisa dikategorikan melalui warna lendir. "Kalau kuning sudah pasti infeksi. Bening biasanya cuma alergi," lanjutnya.
Meski dikatakan ringan, ada beberapa tanda pilek yang harus diwaspadai. Yakni bila lendir atau ingus menimbulkan bau tidak sedap. "Kalau lendirnya kental dan berbau, berarti ada infeksi bakteri," tegasnya.
Baca:Jangan Sepelekan Hidrasi Saat Flu, Ini Manfaatnya
Kapan orang tua harus membawa anak ke dokter? "Biasanya pilek yang wajar, satu sampai dua minggu sembuh. Kalau lebih dari dua minggu enggak sembuh, meski sudah diberi obat yang dijual di pasaran, segera bawa ke dokter," tutupnya.