Gumoh, muntah, atau konstipasi merupakan tanda-tanda gangguan pencernaan yang sering dialami bayi.
Tentunya akan membuat para orangtua termasuk kita khawatir, apalagi bayi belum bisa mengungkapkan apa yang sedang dirasakan.
Menurut Prof. Dr. Badriul Hegar, PhD., Sp.A(K), bayi memang rentan terkena gangguan saluran cerna, karena fisiologis dan fungsi sistem tubuh yang belum sempurna.
Baca: Dianggap Sepele, 8 Kebiasaan 'Fatal' Orangtua Bagi Kesehatan Anak
“Pada permukaan usus terdapat jaringan epitel yang saling menempel, namun pada bayi yang saluran cernanya belum matang, jaringan ini lebih longgar sehingga memungkinkan bakteri lebih mudah menginfeksi,” jelas spesialis pencernaan anak dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta ini.
Selain itu, bayi juga rentan terkena infeksi karena sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna.
Bila ada bakteri yang masuk, bayi akan lebih mudah terinfeksi.
Baca: Mengingat Risiko Fatal Ini, Bayi Sebaiknya Diberi Vaksin Rotavirus di Usia 6 Bulan
Apalagi, menurut Prof. Hegar, terdapat banyak kuman yang ada pada usus.
“Jumlah kuman di usus sepuluh kali lipat lebih banyak dibandingkan jumlah sel tubuh,” jelasnya.
Karena itulah maka bayi akan rentan terkena infeksi, apalagi sistem daya tahan tubuh yang belum optimal dan sempurna.
Baca: Bukan Cuma Berat Badan, Gangguan Pencernaan Juga Pengaruhi IQ Anak
Prof. Hegar menjelaskan, orangtua perlu memperhatikan periode emas 1.000 hari pertama kehidupan.
Pada periode 1.000 hari pertama kehidupan, kita harus menjaga nutrisi selama kehamilan, memberi ASI eksklusif, dan memberikan stimulasi untuk tumbuh kembang buah hati.